Ilustrasi/Net
Kumbanews.com -Banjir yang melanda Malaysia dalam beberapa hari terakhir telah ikut merendam hampir 100 hektar lahan pertanian di sejumlah wilayah.
Hal ini mengakibatkan penurunan pasokan sayur-sayuran secara signifikan dan kenaikan harga sebesar 50-80 persen.
Presiden Federasi Petani Sayuran Malaysia, Lim Ser Kwee, mengatakan lahan pertanian sayuran di Johor, Melaka, Perak, Kelantan, dan Terengganu rusak akibat banjir, yang mengakibatkan kekurangan pasokan dan kenaikan harga.
“Banjir kali ini sangat parah, lebih dari 100 hektar lahan pertanian terendam,” katanya, seperti dikutip dari The New Strait Times, Sabtu 7 Desember 2024.
Ia menambahkan bahwa situasi tersebut diperburuk oleh banjir di negara tetangga Thailand, yang memengaruhi impor.
“Para petani kini menunggu banjir surut sebelum penanaman kembali dapat dimulai,” katanya, seraya menambahkan bahwa hal ini dapat memakan waktu beberapa bulan.
Seorang Pedagang sayur bernama Wan Baharuddin Ahmad mengungkapkan bahwa kenaikan harga sayur yang berkelanjutan selama dua minggu terakhir, telah membuat sayur-sayuran seperti sawi, bayam, dan kangkung melambung tinggi.
“Sawi, bayam, dan kangkung kini dijual dengan harga 8 Ringgit (Rp28.674) per kg, dibandingkan dengan harga sebelumnya 3,50 Ringgit (Rp12.500) per kg,” katanya.
Yang juga mengalami kenaikan cukup signifikan adalah cabai merah, tomat, okra, dan paprika merah.
Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi telah memperingatkan tentang potensi banjir gelombang kedua, yang diperkirakan akan dimulai pada 7 Desember, terutama yang mempengaruhi Pahang dan Johor.
Sumber: RMOL