Kumbanewd.com – Terkait robohnya sebuah menara Provider Base Transceiver Station [BTS] milik perusahaan operator telekomunikasi yang melukai enam murid dari SD Bado-bado Baji Mangngai saat latihan paduan suara, Mandai, Selasa [13/08/2019] pagi, dikonfirmasi managemen XL Axiata via email.
Managemen XL Axiata mengakui bahwa menara telekomunikasi tersebut bukan miliknya namun milik perusahaan jasa penyewa menara telekomunikasi. XL Axiata mengatakan jika pihaknya sekedar menyewa.
Terkait dengan insiden robohnya menara telekomunikasi di samping SDN 240 Baddo-Baddo, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Lewat Ibnu Syahban selaku Corporate Communication XL Axiata-East Region menyatakan sebagai berikut
Pertama, prihatin dan simpati kepada para korban yang tertimpa. Semoga segera mendapatkan penanganan yang terbaik.
Kedua, menara tersebut bukan milik XL Axiata, namun milik perusahaan penyewaan menara telekomunikasi. Dalam hal ini, XL Axiata bertindak sebagai penyewa menara tersebut. Karena itu, semua hal terkait pembangunan dan pemeliharaan, juga kelayakan bangunan bukan merupakan tanggung jawab XL Axiata.
Ketiga, XL Axiata akan mendukung upaya investigasi oleh pihak yang berwajib untuk mengetahui dengan pasti penyebab robohnya menara.
Keempat, XL Axiata akan mendorong upaya pemenuhan hak-hak korban sesuai dengan ketentuan.
“Demikian keterangan yang bisa kami sampaikan saat ini”, katanya.
Saat dikonfirmasi, Humas Tower Provider Yusron Hakim berada dalam pengalihan. (*)