Masyarakat Keluhkan Layanan Birokrasi BPN Kota Makassar

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Pelayanan Birokrasi berbelit dan memakan waktu lama selalu menjadi kendala dikalangan Masyarakat, sehingga menciptakan stigma negatif terhadap pelayanan publik dan birokrasi di lingkup pemerintahan.

Sebagaimana dialami oleh warga kota Makassar, Jamilah Qadar dan Arsyad Umar yang mengurus berkas sertifikat tanah di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Makassar sejak Oktober 2017, hingga kini belum juga selesai.

Bacaan Lainnya

“Tanda terima Dokumen dari BPN (Makassar) sudah kami pegang sejak tanggal 12 Oktober 2017, itu artinya sudah satu tahun lewat sebulan ini barang berproses, padahal aturannya kan cuma sekitar 3 bulan.” ucap pemilik tanah Arsyad Umar dilansir Simpulrakyat.com, Kamis (22/11/2018).

“Entah mengapa pengurusan sertifikat tanah saya di BPN Makassar belum juga selesai, sudah pernah ditanyakan, mereka menjawab masih dalam proses, tanpa menjelaskan sejauh mana perkembangan prosesnya.” ketus Arsyad.

Ditelusuri lebih lanjut, ditemukan beberapa keganjalan dalam pelaksanaannya dilapangan, yakni tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) ART/BPN.

Dalam SOP ART/BPN pelayanan pendaftaran tanah untuk pertama kali memakan waktu 98 Hari atau kurang lebih 3 bulan, melalui 6 alur yaitu Penerimaan dan pemeriksaan dokumen pemohon di loket pelayanan, Pembayaran biaya pengukuran pemeriksaan tanah dan pendaftaran hak di loket pembayaran, Proses pengukuran dan pemeriksaan tanah (pemohon harus hadir), Pengumuman, Pembukuan hak dan penerbitan serifikat dan Penyerahan sertifikat.

Sementara, Kepala BPN Makassar, Andi Bakti saat dikonfirmasi melalui Telepon Seluler dan pesan Whatsapp, terkesan menghindari memberikan informasi kepada wartawan, dengan alasan masih sibuk

“Masih sibuk Dinda, sementara Rapim (Rapat Pimpinan).” singkatnya.

Bahkan ketika Wartawan mengunjungi langsung kantor BPN jalan AP Pettarani untuk konfirmasi, Jumat 23 November 2018, Andi Bakti terlihat sibuk melayani kunjungan Dirjen ATR/BPN RI yang hendak berangkat ke Jakarta,

“Tunggu Dinda, nanti kita atur waktu dulu, saya antar pak Dirjen ke Bandara dulu.” ucapnya sambil berlalu.

 

 

 

Pos terkait