Kumbanews.com – Nilai tukar mata uang rupiah berada di level Rp15.615 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (19/1) sore ini.
Mata uang Garuda itu terpantau menguat tipis 8,5 poin atau 0,05 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.628 per dolar AS.
Selain mata uang rupiah yang menguat tipis, mata uang di kawasan Asia tercatat kompak menguat di zona hijau. Dalam penutupan perdagangan ini, Yen Jepang menguat 0,04 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen, won Korea Selatan menguat 0,02 persen, dan yuan China menguat 0,03 persen.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan rupiah menguat karena data Penanaman Modal Asing (PMA) China membaik.
Namun, isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah memberikan sedikit sentimen negatif bagi pasar yang menyebabkan rupiah saat ini menguat terbatas.
“Rupiah menguat tipis setelah data dari China FDI yang lebih baik dari perkiraan. Penguatan rupiah terbatas oleh kekhawatiran seputar pengunduran diri Menkeu Mulyani,” ujar Lukman.
Sumber: Rmol