Kumbanews.com – Putri Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana enggan menanggapi visi presiden terpilih Joko Widodo untuk lima tahun mendatang yang dibacakan di SICC, Bogor beberapa waktu lalu.
Saat ditemui di acara penyerahan arsip Presiden Soeharto kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), wanita berkerudung yang akrab disapa Mbak Tutut itu menolak menjawab mengenai lima visi Jokowi, mulai dari integrasi infrastruktur, penguatan sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi, dan efisiensi APBN.
“Ehm nggak mau jawab,” ujarnya dilansir Kantor Berita RMOL, Kamis (18/7).
Tidak hanya itu, Tutut yang selama pemilu menjadi jurukampanye bagi Partai Berkarya juga enggan menanggapi nasib partai bersutan Hutomo Mandala Putra itu pasca tidak lolos ke Senayan.
Tutut bungkam lantaran dia merasa acara yang dihadiri sebatas penyerahan arsip, bukan untuk menanggapi kondisi politik terkini.
“Orang ini bukan (acara) partai kok,” pungkasnya.
Berkarya memperoleh 2.929.495 suara atau 2.09 persen suara pada Pemilu 2019. Alhasil, Partai Berkarya yang tergabung dalam koalisi pendukung pasangan Prabowo-Sandi itu tidak lolos ke Senayan. (*)