Tangkapan layar pemberitaan CNA soal laporan OCCRP terkait Joko Widodo/RMOL
Kumbanews.com – Masuknya nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam daftar pemimpin paling korup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Bahkan media luar negeri seperti Channel News Asia (CNA) dari Singapura juga ikut memberitakan informasi tersebut. Warganet pun banyak yang bereaksi atas berita negara tetangga ini.
“CNA media internasional nggak takut dikatain PSI Barisan sakit hati, kalah pilpres?” sindir pemilik akun @BiLLRaY2019 yang dikutip Minggu 5 Desember 2025.
Laporan OCCRP yang memasukkan nama Jokowi dalam daftar finalis pemimpin paling korup di dunia menjadi preseden buruk bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Bukan cuma OCCRP. Bahkan CNA pun, juga the Australian, keduanya Media super bonafid, menyampaikan hal yang sama,” timpal @dokterTifa.
OCCRP yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda, merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia.
Didirikan oleh Drew Sullivan dan Paul Radu, lembaga ini menaungi 24 pusat investigasi nirlaba yang tersebar di Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Tujuan utama OCCRP adalah menciptakan dunia yang lebih transparan dan aman, di mana demokrasi tidak lagi terancam oleh korupsi dan kejahatan terorganisir.
OCCRP menegaskan bahwa laporan mereka didasarkan pada bukti-bukti investigasi yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sumber: RMOL