Kumbanews.com – Media Seword kembali mendapat sorotan, entah sudah yang keberapa kali media ini dengan sangat berani memuat tulisan yang memfitnah pihak-pihak tertentu, terutama tokoh-tokoh oposisi pemerintahan Jokowi.
Kali ini Seword menerbitkan artikel berjudul “Ada Rizieq Shijab di Balik Penusukan Syekh Ali Jaber?” yang ditulis oleh @PurbaHermanto.
http://Link: https://seword.com/politik/ada-rizieq-shihab-di-balik-penusukan-syekh-ali-wdnpzO3Xd5
Dalam artikel tersebut ia menuding Imam Besar FPI (Front Pembela Islam) Habib Rizieq Shihab ingin mengganti ideologi pancasila.
Berikut kutipannya:
“Maka yang membayarnya pastilah mereka yang ingin negeri ini kacau-balau, mereka yang ingin merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, mereka yang bercita-cita mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah, mereka yang selama ini begitu membenci pemerintahan Jokowi. Siapa mereka? Pikiran saya segera tertuju pada HR.”
Tak hanya itu, Hermanto Purba juga menuliskan bisa jadi HRS-lah dalang dibalik peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber, Minggu (13/9):
“Kenapa? Tidak lama berselang setelah kejadian penikaman itu, HR segera bereaksi dari tempat persembunyiannya dengan mengutuk keras aksi tersebut.
Ia lantas menghubungkannya dengan neo PKI. Wow! Hebat sekali! Polisi saja masih menyelidiki, ia sudah menyimpulkan.
Memang, bukan sekali ini saja HR berbicara PKI. Jauh hari sebelum ia kabur, ia sudah begitu lantang bersuara, pemerintahan Jokowi adalah PKI.
Nah, bisa jadi Alpin mendapat perintah dari HR lewat kaki tangannya di Indonesia, dengan jumlah bayaran yang sudah disepakati tentunya, untuk melakukan aksi penusukan itu.
Lihatlah, setelah kejadian itu HR segera bersuara bahwa hal itu merupakan skenario PKI yang ingin menebar ketakutan agar umat muslim tidak berani datang ke masjid.
HR ingin isu kebangikitan PKI terus bergelora di Indonesia. Ia ingin memecah-belah bangsa ini lewat isu itu. Sehingga ia dan orang kuat di belakangnya akan lebih mudah menguasai bangsa ini tahun 2024 nanti.
Sebab semakin bangsa ini bergejolak, semakin HR mendapat keuntungan. Baik keuntungan materi pun keuntungan-keuntungan lainnya.”
Berdasarkan informasi Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, disebutkan bahwa Alfin Andrian pelaku penusukan Syekh Ali Jaber bertindak sendiri dan tidak disuruh.
“Tidak ada (perencanaan). Jadi selama ini dia mengakui melakukannya sendiri, tidak ada yang menyuruh,” ujar Pandra dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (16/9).
Pandra mengungkapkan hal tersebut setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan beberapa saksi lain.
Sejauh ini, kata dia, pelaku menikam Ali Jaber karena merasa terganggu dan gelisah dengan konten atau dakwah-dakwah yang kerap disampaikan dai kondang itu atau konten dakwah lainnya.
“Motivasinya selama ini merasa terhantui dan terbebani dari tayangan Syekh Ali Jaber (halusinasi visual),” ujar Pandra.
Dari hasil pemeriksaan pun, polisi tidak menemukan keterkaitan pelaku dengan obat-obatan terlarang saat sedang melakukan aksinya tersebut.
“Tidak ada pengaruh daripada zat adiktif,” kata dia. (*)