Kumbanews.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut masyarakat akan mendapatkan imbalan jika beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Salah satunya, emisi karbon dapat berkurang sehingga berdampak positif bagi lingkungan.
“Imbalan itu tidak selalu diberikan dengan uang. Dia (pengguna jalan) bisa menikmati udara yang lebih segar, waktu tempuh perjalanan yang lebih cepat” ujar Budi saat menghadiri 2nd Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition (IEECCE) 2018 Global Energy Transformation di Balai Kartini, Selasa 18 September 2018.
Untuk itu, pemerintah terus mendorong penggunaan transportasi publik sembari menyediakan fasilitas angkutan yang memadai seperti bus, kereta ringan (Light Rapid Transit/LRT), hingga Mass Rapid Transit (MRT). Salah satunya upayanya dengan menerapkan sistem ganjil genap di sejumlah jalan di Jakarta yang tadinya hanya untuk kepentingan penyelenggaran Asian Games 2018.
“Waktu ganjil-genap, emisi karbon turun 20 persen. Jadi mengurangi makan racun,” ujarnya.
Selain itu, Budi mengingatkan, pengguna transportasi publik juga sebagian besar mendapatkan subsidi dari pemerintah. Artinya, tarif yang dibayarkan lebih murah dari harga keekonomian yang seharusnya dibayar oleh pengguna.
“Kami untuk kereta api commuter Jabodetabek memberikan subsidi ratusan miliar supaya menjadi insentif bagi masyarakat berpindah dari angkutan individu ke massal,” ujarnya.
Pemerintah, menurut dia, juga akan menyubsidi harga tiket LRT. Seperti yang pernah disebutkan Budi sebelumnya, tiket LRT akan dibanderol Rp12 ribu sekali jalan. Padahal, harga tiket keekonomiannya Rp25 ribu sekali jalan.