Meta Gunakan Buku Bajakan untuk Melatih AI

Ilustrasi/analyticsvidhya

Kumbanews.com – Meta Platforms diduga menggunakan versi bajakan buku berhak cipta untuk melatih sistem kecerdasan buatannya, Llama, dengan persetujuan CEO Mark Zuckerberg.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari Reuters, Sabtu 11 Januari 2025, tuduhan ini diajukan oleh sekelompok penulis, termasuk Ta-Nehisi Coates dan komedian Sarah Silverman, dalam dokumen pengadilan yang dipublikasikan pada 8 Januari di pengadilan federal California.

Mereka mengklaim bahwa perusahaan induk Facebook dan Instagram itu menggunakan dataset LibGen, yang berisi jutaan karya bajakan, untuk melatih model bahasa besar mereka. Meskipun ada kekhawatiran internal mengenai legalitas penggunaan dataset ini, Meta tetap melanjutkan penggunaannya dengan persetujuan Zuckerberg.

Para penulis pertama kali menggugat Meta pada tahun 2023, menuduh perusahaan tersebut menyalahgunakan karya mereka untuk melatih model AI. Kasus ini merupakan salah satu dari beberapa kasus yang menuduh bahwa karya berhak cipta digunakan untuk mengembangkan produk AI tanpa izin. Para terdakwa berpendapat bahwa mereka menggunakan materi berhak cipta secara wajar.

Pada tahun sebelumnya, Hakim Distrik AS Vince Chhabria menolak klaim bahwa teks yang dihasilkan oleh chatbot Meta melanggar hak cipta penulis dan bahwa Meta secara tidak sah mencabut informasi manajemen hak cipta (CMI) buku mereka.

Namun, dengan bukti baru yang menunjukkan penggunaan dataset LibGen, para penulis meminta izin untuk mengajukan pengaduan terbaru, termasuk klaim penipuan komputer. Meskipun demikian, hakim menyatakan skeptisisme mengenai substansi klaim penipuan dan CMI tersebut.

Kasus ini menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung mengenai penggunaan karya berhak cipta dalam pelatihan model AI dan batasan penggunaan wajar dalam konteks teknologi kecerdasan buatan.

 

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait