Mobil Paus Fransiskus Diubah Jadi Klinik Kesehatan untuk Anak-Anak Gaza

Mobil Paus Fransiskus yang diubah menjadi klinik kesehatan untuk anak-anak Gaza/Net

Kumbanews.com – Salah satu mobil paus milik mendiang Paus Fransiskus akan segera beralih fungsi menjadi klinik kesehatan keliling untuk membantu anak-anak di Gaza.

Bacaan Lainnya

Kabar itu diumumkan oleh organisasi amal Caritas Jerusalem, seperti dikutip dari BBC pada Selasa, 6 Mei 2025.

Sekretaris Jenderal Caritas Swedia Peter Brune mengatakan mobil tersebut, yang dulu digunakan Paus Fransiskus untuk menyapa ribuan umat selama kunjungannya ke Betlehem pada tahun 2014, kini sedang diperbaiki dan dilengkapi peralatan medis seperti tes cepat, perlengkapan jahitan, jarum suntik, oksigen, vaksin, serta lemari es kecil untuk menyimpan obat-obatan.

“Dengan kendaraan itu, kami akan dapat menjangkau anak-anak yang saat ini tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan anak-anak yang terluka dan kekurangan gizi,” ujarnya.

Brune menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar soal menyediakan kendaraan medis.

“Ini bukan sekadar kendaraan, ini adalah pesan bahwa dunia tidak melupakan anak-anak di Gaza,” tegasnya.

Vatikan menyebut pengubahan kendaraan ini sebagai keinginan terakhir Paus untuk anak-anak Gaza sebelum ia wafat bulan lalu.

Namun, hingga saat ini, kendaraan tersebut masih berada di Betlehem dan hanya dapat memasuki Gaza jika Israel membuka kembali koridor kemanusiaan.

Perang yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas telah menyebabkan lebih dari 15.000 anak tewas dan hampir satu juta orang mengungsi sejak Oktober 2023, menurut laporan Unicef.

Israel telah memblokir bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza selama lebih dari dua bulan, yang membuat keluarga-keluarga di wilayah itu kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan penting.

Selama masa kepausannya, Paus Fransiskus dikenal vokal mengenai konflik di Gaza. Ia sering menyerukan gencatan senjata dan menyebut situasi kemanusiaan di sana sebagai “memalukan”.

Dalam pidato Minggu Paskah terakhirnya, Paus mendesak semua pihak yang bertikai untuk menyetujui gencatan senjata dan menekankan penderitaan yang dialami warga Palestina dan Israel.

Bahkan, selama 18 bulan terakhir konflik, ia dilaporkan menelepon umat paroki di Gaza hampir setiap malam untuk menanyakan kondisi mereka.

Klinik keliling ini direncanakan akan dijalankan oleh tim dokter khusus dan seorang sopir, meski masih ada tantangan logistik seperti memastikan kendaraan terlindungi dari ancaman ledakan.

Caritas Jerusalem mengatakan bahwa mereka akan siap bergerak segera setelah koridor kemanusiaan dibuka kembali.

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait