Perdana Menteri India, Narendra Modi dan Presiden AS, Donald Trump/Net
Kumbanews.com – Dalam upaya menghidupkan kembali hubungan baik serta menghindari ketegangan terkait tarif dan kebijakan imigrasi, Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ameeika Serijat Donald Trump di Gedung Putih pada Kamis, 13 Februari 2025 .
Dalam langkah yang jarang dilakukan, Modi juga akan mengadakan konferensi pers bersama Trump.
Hal ini menandai perubahan signifikan bagi pemimpin India yang dikenal aktif di media sosial tetapi jarang menjawab pertanyaan langsung dari wartawan.
Modi menjadi pemimpin asing terbaru yang mengunjungi Trump sejak Partai Republik kembali berkuasa.
Hubungan keduanya sebelumnya terjalin erat selama masa jabatan pertama Trump, dengan Modi bahkan menjadi salah satu pemimpin pertama yang memberi selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilu November lalu.
Menjelang pertemuan ini, Modi telah mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan perdagangan.
India mengumumkan pemangkasan bea masuk terhadap sepeda motor kelas atas, sebuah kebijakan yang menguntungkan produsen Amerika, Harley-Davidson. Langkah ini dianggap sebagai upaya Modi untuk menghindari kritik Trump yang pernah menyebut India sebagai “pelanggar tarif terbesar.”
Selain itu, India juga menerima penerbangan militer AS yang membawa 100 migran yang dideportasi dari Amerika Serikat. Keputusan ini dinilai sebagai dukungan terhadap kebijakan imigrasi Trump yang semakin diperketat.
“Modi telah mempersiapkan diri untuk ini, dan ia berusaha untuk mencegah kemarahan Trump,” ujar mantan direktur Dewan Keamanan Nasional AS untuk Asia Selatan, Lisa Curtis, seperti dimuat AFP.
Meskipun hubungan antara Modi dan Trump terjalin erat, diplomasi perdagangan kedua negara masih belum mencapai terobosan signifikan.
Diplomat senior India, Vikram Misri, menyatakan bahwa hubungan mereka sangat dekat, tetapi belum menghasilkan kesepakatan perdagangan besar yang telah lama dinantikan.
Di sisi lain, Modi kemungkinan besar akan menghindari pembahasan isu-isu hak asasi manusia, terutama terkait perlakuan terhadap Muslim dan kelompok minoritas di India.
Trump sendiri diperkirakan tidak akan menekan Modi terkait hal tersebut, berbeda dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya di bawah Joe Biden yang lebih kritis terhadap isu HAM.
Dengan semakin eratnya hubungan Modi dan Trump, ada spekulasi bahwa Trump dapat mengunjungi India akhir tahun ini untuk menghadiri KTT Quad, sebuah forum strategis yang melibatkan AS, India, Jepang, dan Australia.
Kunjungan Modi ke Gedung Putih ini menjadi ujian bagi hubungan bilateral kedua negara. Dengan berbagai konsesi yang telah diberikan, Modi berharap dapat menjaga hubungan baik dengan Trump tanpa harus menghadapi ketegangan yang tidak perlu.
Sumber: RMOL