Kumbanews.com – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan alasan menarik dananya dari Bank Syariah hasil merger atau Bank Syariah Indonesia (BSI). Pihaknya memastikan tidak ada desakan dari manapun terkait rencana tersebut, akan tetapi menyangkut tuntutan transparansi dan akuntabilitas sebagai BUMN yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah pun menyerukan seluruh cabang di daerah untk menarik dananya dari bank syariah hasil merger. Keputusan tersebut wajib ditaati bersama.
“Kepada pimpinan amal usaha Muhammadiyah dan pimpinan persyarikatan di semua tingkat hendaknya mengikuti kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujar dia saat konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Dalam waktu dekat, Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menerbitkan petunjuk teknis yang terkait dengan dana amal usaha dan persyarikatan yang disimpan di tiga bank syariah pemerintah dan penempatan dana setelah BSI mulai beroperasi. Muhammadiyah dengan seluruh amal usaha (AUM) dan jaringan organisasinya menyatakan siap secara konsep dan langkah nyata untuk mengembangkan program UMKM dan ekonomi kerakyatan.
Hal itu sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan New Economic Policy yang berbasis pada Kebijakan Ekonomi Berkeadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Muhammadiyah juga mengajak kepada seluruh komponen bangsa khususnya yang memiliki kekuatan dan akses ekonomi-politik yang kuat untuk berbagi dan bersatu langkah dalam penguatan UMKM dan pemberdayaan ekonomi rakyat kecil demi terwujudnya keadilan sosial di Indonesia. []