Neno Warisman Tertahan di Bandara Hang Nadim, 700 Personel Polisi Siaga

Kumbanews.com – Sebanyak 700 anggota kepolisian gabungan dari Polresta Barelang dan Polda Kepri masih bersiaga di sekitar Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Polisi bersiaga setelah adanya sejumlah massa yang berkumpul di bandara untuk menolak kedatangan ustazah sekaligus aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman.

“Kita siaga satu dan kita turunkan 700 anggota dari Brimob dan Jatanras di bandara,” kata Kapolresta Barelang Kombes Hengki, Minggu (29/7) dikutip dari Antara.

Bacaan Lainnya

Hingga pukul 22.00 WIB, para anggota kepolisian tampak siaga di beberapa titik di Bandara Hang Nadim Batam. Bahkan, personel Brimob siaga dengan gas air mata untuk memukul mundur massa yang dikhawatirkan bertindak anarkis.

Dikabarkan ada ratusan massa yang berkumpul di pintu masuk kedatangan Bandara Hang Nadim sejak pukul 15.00 WIB. Para massa itu membawa spanduk yang betuliskan menolak kedatangan Neno.

Kapolda Kepri Irjen Didid Widjanardi sebelumnya membenarkan peristiwa itu. Namun ia belum membeberkan informasi serta kronologi dari kejadian tersebut.

“Iya (Neno tertahan), mohon waktu sebentar, sedang dalam penanganan,” kata Didid saat dikonfirmasi.

Sementara dalam video berdurasi 03.03 detik yang beredar di WhatsApp, Neno sempat mengungkapkan dirinya tengah tertahan di Bandara Hang Nadim.

“Saudara-saudara kami di Batam yang sudah menunggu untuk kita deklarasi, saat ini saya masih ada di bandara dan sedang ada di musala dan belum tahu seperti apa. Di luar katanya konon massa yang menolak kehadiran saya tidak bisa dibubarkan,” kata Neno dalam video tersebut.

Ia menerangkan, tujuannya ke Batam untuk mendeklarasikan gerakan #2019GantiPresiden. Namun, saat sampai di bandara, Neno mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari sejumlah orang.

Neno mengaku sejak turun dari pesawat ada beberapa orang yang memfotonya. Hingga sampai di area pemeriksaan, tiba-tiba ia didatangi oleh seseorang yang mengaku aparat kepolisian dan meminta untuk masuk ke salah satu ruang.

“Pokoknya beliau mengatakan ini keadaan enggak aman. Loh enggak aman kenapa? Terus saya disuruh masuk, tapi di ruangan itu kok saya difoto-foto lagi, rasanya saya jengah, terus saya keluar, enggak ah,” kata dia.

Namun, saat keluar, dia mendengar suara tendangan dan terdapat kericuhan kecil. “Saya melangkah keluar lagi, masa berteriak-teriak, ada teriakan pokoknya, pengkhianatan apa, pengkhianat NKRI. Saya sedih banget, saya sedih sekali ya,” ujarnya sembari menangis. (**

Pos terkait