Kumbanews.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut media sosial kini menjadi senjata utama bagi Israel dalam menghadapi tekanan internasional, khususnya dari masyarakat Amerika Serikat yang semakin kritis terhadap aksi militer Israel di Gaza.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah influencer pro-Israel di Konsulat Israel di New York, seperti dilaporkan New Arab, Minggu (28/9/2025).
“Kita harus bertarung dengan senjata yang sesuai dengan medan perang saat ini, dan yang paling penting sekarang adalah media sosial,” ujar Netanyahu dalam video yang dibagikan influencer Debra Lea di platform X.
Netanyahu menyinggung akuisisi TikTok oleh konsorsium perusahaan Amerika Serikat yang dekat dengan Israel dan mantan Presiden Donald Trump, dengan menyebutnya sebagai “pembelian paling penting saat ini.” Menurutnya, TikTok selama ini banyak menampilkan konten pro-Palestina yang memengaruhi opini publik, terutama kalangan muda AS.
Ia juga menekankan pentingnya menjalin hubungan dengan Elon Musk, pemilik platform X (sebelumnya Twitter). “Kita harus bicara dengan Elon. Dia bukan musuh, dia teman,” katanya.
Kesepakatan pengambilalihan TikTok itu disahkan lewat perintah eksekutif Trump dan melibatkan sejumlah tokoh besar seperti Oracle, Michael Dell, dan Rupert Murdoch—semuanya dikenal sebagai pendukung kuat Israel.
Pernyataan Netanyahu muncul di tengah gelombang kecaman internasional atas agresi Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Dalam Sidang Umum PBB pekan lalu, banyak negara melakukan boikot atas pidato Netanyahu, sehingga aula tempat ia berbicara tampak hampir kosong.





