Kumbanews.com – Setelah mendapat kritikan dari Presiden AS Joe Biden tentang serangan di Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan merasa kesal, terutama karena selama lima hari sejak itu kedua pemimpin belum melakukan komunikasi lagi.
Mengutip Anadolu Ajansi pada Senin (12/2), Netanyahu mengaku belum mengadakan pembicaraan apa pun.
Dia juga tidak menanggapi serius pernyataan Biden tentang upaya militer Israel di Jalur Gaza.
“Saya menghargai dukungan Presiden Biden terhadap Israel sejak awal perang. Saya tidak tahu persis apa yang dia maksud dengan hal itu,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan ABC News.
Pada Kamis (8/2), Biden menyebut serangan balasan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu sangat berlebihan.
“Saya berpandangan, seperti yang Anda tahu, tindakan respons di Jalur Gaza sudah berlebihan,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
Belakangan Netanyahu semakin dibenci karena berencana melancarkan serangan darat ke Rafah, rumah bagi lebih dari 1 juta pengungsi Palestina yang berlindung dari kebrutalan Israel.
Serangan yang direncanakan telah memicu kekhawatiran akan terjadinya bencana kemanusiaan di kota tersebut.
Kantor Kepresidenan Biden memperingatkan bahwa serangan Israel di Rafah akan menjadi bencana bagi warga Palestina.
Sumber: RMOL