Kumbanews.com – PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan melunasi pembelian divestasi saham PT Freeport Indonesia pada bulan November 2018. Sebanyak 51 persen saham Freeport akan resmi dikuasai oleh Indonesia melalui Inalum yang nilainya telah disepakati dalam kesepakatan Sales & Purchase Agreement.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya sebetulnya telah memeroleh pinjaman dari bank asing untuk membeli saham tersebut. Hanya memang, transaksi belum dilakukan lantaran masih menunggu proses administrasi dan aspek hukum.
Ia menegaskan pembayaran akan dilakukan secara tunai dan penuh sebesar US3,85 miliar atau sekitar Rp56 triliun pada bulan November mendatang. “Kita bayar cash, langsung,” ujar Budi seperti ditulis Jumat, 28 September 2018.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu, mengatakan bahwa yang paling lama dari proses transaksi ini adalah pada dokumen, izin dan syarat administrasinya. Freeport disebut butuh izin persetujuan dari negara-negara yang selama ini melakukan transaksi pembelian barang tambang.
“Jadi November kita udah siap closing, tapi terkait pemenuhan izin Freeport sebagai perusahaan internasional memerlukan izin dari yurisdiksi di luar AS. Kemungkinan agak lama adalah izin trust dari China karena freeport jual ke China banyak,” katanya.
Tidak Berubah
CEO Freeport McMoRan, Richard Adkerson memastikan perjanjian yang diteken kali ini adalah perjanjian jual beli yang pasti. Nilai penjualan divestasi saham sebesar US$3,85 miliar dipastikan tidak akan berubah.
“Kami sudah sepakat tentang harga, pada ketentuan dasar divestasi, penjualan interest dan bagaimana interest Rio Tinto dikonversi menjadi saham,” kata Richard kemarin.
Richard mengatakan, pihaknya telah bekerja keras dan membahas banyak hal dengan pemerintah terkait negosiasi ini. Seluruh pejabat dan petinggi di Indonesia menurutnya sudah melakukan pekerjaan yang hebat.
“Dan itu adalah kesepakatan yang rumit, dan kami senang bahwa kami mencapai titik ini dan kami yakin dengan menteri, dan pejabat pemerintah, bahwa sekarang kita maju dan mendekati transaksi ini secepat yang kita bisa,” ucapnya.