Kumbanews.com – Sampah organik hasil dari rumah tangga memiliki banyak manfaat. Sebagaimana olahan sampah menjadi eco-enzyme yang ditekuni Relawan Eco-Enzyme Indonesia (REEI) Gresik. Eco-enzyme diklaim mampu mencegah ternak terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ketua REEI Gresik Tatik Erawati menyatakan, eco-enzyme merupakan salah satu jalan untuk mengurangi sampah. Bahan-bahan untuk pembuatannya berasal dari sisa bahan pangan atau makanan rumah tangga. ’’Seperti kulit mangga, pisang, pepaya, dan sejenisnya,’’ kata Tatik.
Nah, di saat wabah PMK menyerang Gresik dan daerah lainnya, eco-enzyme diklaim mampu mencegah ternak terpapar PMK. Sebab, eco-enzyme tersebut mampu membunuh bakteri-bakteri jahat.
Biasanya, Tatik menggunakan eco-enzyme tersebut dengan cara menyemprotkan ke ternak. Baik pada hidung, mulut, maupun kaki. ’’Ini sudah diteliti bisa mensterilkan kuman maupun bakteri. Sehingga bisa untuk mencegah ternak terpapar PMK,’’ ucapnya.
Pembuatan eco-enzyme tersebut cukup mudah. Hanya dibutuhkan sampah organik dari hasil rumah tangga. Contoh saja sayuran yang tidak terpakai dan yang masih mentah. ’’Ingat, sayuran yang belum dimasak,” katanya.
Setelah sampah terkumpul, bahan itu dipotong menjadi kecil-kecil. Kemudian, dimasukkan ke larutan Molase dan didiamkan selama 90 hari. Setelah itu, cairan tersebut disaring dan diberi kadar Ph. Diketahui, eco-enzyme tersebut memiliki kadar Ph sampai 2,9. Artinya, bisa untuk mengobati luka, jantung, dan detoks pada kaki.
Tatik menyarankan, di sebelah wadah itu diletakkan tanaman lidah mertua. Tujuannya, menetralkan gas metana. ’’Jadi, untuk membuat komposisinya, 3 kilogram sisa buah dan sayuran, 1 kilogram gula merah atau Molase, dan 10 liter air. Kemudian, tutup rapat agar tidak ada udara yang masuk,’’ jelas Tatik.
Saat ini pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian Pemkab Gresik untuk melakukan sterilisasi di kandang-kandang ternak. Sebagaimana kemarin (1/7) siang, Tatik melakukan sterilisasi di wilayah Randuagung. ’’Semua bisa membuat sendiri di rumah karena bahannya dari sampah dapur yang belum dimasak,’’ tutupnya.
Sound: jawapos