OpenAI Digugat Orang Tua Remaja yang Bunuh Diri Gunakan ChatGPT

Open AI (Foto: Developer.nvidia)

Kumbanews.com – OpenAI dan CEO-nya, Sam Altman, digugat oleh orang tua seorang remaja yang bunuh diri setelah diduga mendapatkan informasi soal cara melukai diri sendiri dari ChatGPT.

Bacaan Lainnya

Gugatan ini diajukan oleh orang tua Adam Raine, remaja 16 tahun asal California, ke pengadilan negara bagian San Francisco pada Selasa, 26 Agustus 2025. Adam meninggal pada 11 April lalu setelah selama berbulan-bulan berdiskusi soal bunuh diri dengan ChatGPT.

Menurut orang tuanya, Matthew dan Maria Raine, chatbot tersebut tidak hanya memvalidasi keinginan Adam untuk bunuh diri, tetapi juga memberikan detail metode berbahaya, cara menyelundupkan alkohol, hingga cara menyembunyikan bukti percobaan bunuh diri yang gagal.

“ChatGPT bahkan menawarkan untuk membuatkan surat bunuh diri,” kata keduanya, dikutip dari 9News, Rabu, 27 Agustus 2025.

Orang tua Adam menuduh OpenAI mengutamakan keuntungan dibanding keselamatan pengguna saat meluncurkan GPT-4o pada Mei 2024. Mereka menuntut ganti rugi dan meminta perusahaan bertanggung jawab atas “kematian yang salah” serta pelanggaran keselamatan produk.

Menanggapi gugatan ini, juru bicara OpenAI menyatakan perusahaan berduka atas kematian Adam. Ia menegaskan bahwa ChatGPT sebenarnya memiliki perlindungan, seperti mengarahkan pengguna ke layanan bantuan krisis. Namun, OpenAI mengakui perlindungan ini tidak selalu efektif, terutama dalam percakapan panjang.

OpenAI juga mengatakan akan menambahkan kontrol orang tua dan menjajaki cara menghubungkan pengguna yang sedang krisis dengan tenaga profesional berlisensi.

Para pakar kesehatan mental mengingatkan, semakin realistisnya chatbot AI membuat orang kerap mengandalkannya untuk curhat atau dukungan emosional. Namun, penggunaan AI tanpa pengawasan dinilai berisiko, terutama bagi pengguna yang rentan.

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait