Kumbanews.com~Jakarta Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia menyambut baik perkembangan yang terjadi di Pasar Modal Indonesia pada 2021 dengan harapan akan semakin bertumbuh dan memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional Senin, 03/01/2022.
Menurut Presiden, pemulihan ekonomi nasional tidak lepas dari upaya penanganan pandemi Covid-19 melalui percepatan program vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sampai dengan akhir Desember 2021 telah dilaksanakan vaksinasi sebanyak 281 juta dosis dengan vaksinasi anak telah mencapai 3,8 juta dosis.
“Ini kerja keras kita semuanya, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI, Polri, BIN, seluruh perusahaan-perusahaan swasta besar maupun menengah kecil, ormas bergerak. Kebersamaan gotong royong inilah modal kita,” kata Presiden.
Lanjut” Perekonomian nasional saat ini telah mulai pulih ditandai dengan berbagai indikator seperti neraca perdagangan yang surplus, indeks konsumsi dan produksi yang meningkat serta peningkatan indeks manufaktur dan konsumsi listrik rumah tangga dan produksi ucapnya.
“Masih sama Yang berkaitan dengan ekonomi, pemulihan ekonomi kita cukup kuat, neraca dagang kita surplus. Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan ungkapnya.
“Kinerja positif pasar modal Indonesia bersama kinerja sektor ekonomi yang lain menjadi modal optimisme Indonesia untuk terus bekerja keras menghadapi banyaknya tantangan dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Capaian positif di Pasar Modal ini lebih baik dibanding kinerja bursa saham negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Filipina.
“Kita harapkan ini akan terus membesar dan memberi dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi negara kita,” kata Presiden.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutannya menjelaskan mengenai kondisi sektor jasa keuangan di 2021 yang stabil dengan kinerja yang semakin membaik didorong aktifitas perekonomian yang semakin meningkat.
“Sektor finansial kami laporkan stabil. Permodalan perbankan sangat kuat dengan likuiditas yang tersedia. Sementara pertumbuhan kredit sampai November mencapai 4,8 persen (yoy), sedangkan rasio permodalan asuransi jiwa dan asuransi umum (RBC) sangat terjaga karena mencapai 329 persen,” kata Wimboh.
Di pasar modal, menurut Wimboh pertumbuhan di 2021 mencapai angka yang di luar perkiraan seperti indeks harga saham gabungan yang tumbuh 10,08 persen, jumlah investor yang melonjak sangat tinggi serta penghimpunan dana yang mencapai rekor tertinggi selama ini. Pungkasnya*
Editor : Rahman