Kumbanews.com – Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel diminta untuk segera meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab salah liang lahat pemakaman KH Maimun Zubair di Makkah.
Agus menyatakan Habib Rizieq ikut hadir dilokasi pemakaman Mbah Moen, tetapi berada di liang lahat yang salah. Kesaksian Dubes Agus itu membantah fakta bahwa Habib Rizieq memimpin doa pemakaman Mbah Moen.
Aktivis liberal menyambut pernyataan Agus itu dengan menyebut kabar Habib Rizieq memimpin doa pemakaman Mbah Moen adalah hoax.
Abi Hasantoso di di akun @TheREAL_Abi menuding Ustadz Haikal Hassan menyebar hoax, karena ikut mengabarkan Habib Rizieq memimpin doa pemakaman.
“Coba Antum @haikal_hassan bikin viral ini berita dari CNN Indonesia. Kasih peringatan ke followers antum: “Tuhan tidak tidur. Orang jahat pasti akan kena batunya. Jangan sebar hoax lagi, ya, Jamaah…!” Malu dan bikin dosa. Mau antum masuk neraka karena hobi banget bikin hoax!,” tulis @TheREAL_Abi meretweet tulisan bertajuk “Dubes: Rizieq Shihab Salah Makam, Bukan di Liang Mbah Moen”.
Namun belakangan, putra Mbah Moen, Gus Wafi’ Maimun mengatakan kedatangan Habib Rizieq Syihab ke pemakaman Mbah Moen adalah permintaan keluarga. Gus Wafi’ mengatakan Habib Rizieq juga diminta menjadi imam salat dan memimpin doa di pemakaman Mbah Moen.
“Kedatangan HRS memang atas permintaan keluarga Mbah Moen, yakni Gus Najih. HRS juga diminta menjadi imam sholat dan doa di pemakaman Mbah Moen,” kata Gus Wafi’ seperti dikutip detik.com (09/08).
Pakar komunikasi UIN Syarief Hidayatullah Edy Effendi meminta publik untuk membandingkan keterangan Dubes Agus dengan Gus Wafi’.
“Lebih kuat mana informasi dari Gus Wafi dan Dubes Saudi terkait doa HRS? Sama-sama sumber primer, A1. Jelas lebih kuat Gus Wafi. Kenapa lebih kuat Gus Wafi? Karena faktor kedekatan secara psikologis, proximity. Begitulah cara membaca news,” tulis Edy di akun @eae18.
Secara berseloroh @eae18 menambahkan: “Dubes Saudi pemuja Bani Togog”.
Terkait informasi Dubes Agus yang cenderung fitnah, penulis Tarli Nugroho meminta Dubes Agus meminta maaf.
“Pak Dubes harusnya segera minta maaf atas pernyataannya yang konfrontatif dan cenderung fitnah kemarin. Menlu juga perlu memberikan teguran. Tidak sepantasnya seorang diplomat selevel duta besar bersikap konfrontatif dan sinikal di depan publik, apalagi terhadap warganya sendiri,” tulis Tarli di akun Twitter @TarliNugroho.
Sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, turut menyesalkan pernyataan Dubes Agus.
“Saya sesalkan dan prihatin pernyataan Dubes RI di Arab Saudi. Seharusnya pernyataan yang mempersatukan dan menabur kebersamaan. Sejatinya berterima kasih kepada Habib Rieziq yang telah memimpin doa untuk Mbah Moen. Malah buat pernyataan yang bisa dimaknai menabur kebencian,” tulis Musni Umar di akun @musniumar.
Bahkan, penulis Hasmi Bakhtiar meminta FPI untuk menelusuri kemungkinan sangkut paut Dubes Agus dengan pencekalan Habib Rizieq di Saudi.
“Ini Dubes gw lihat dari awal ada masalah. Fungsinya sebagai “bapak” bagi WNI di Saudi malah menjadi tukang fitnah dan alhamdulillah sudah dibantah oleh keluarga Mbah Moen. Coba FPI telusuri orang ini, barangkali ada sangkut pautnya dengan kasus pencekalan HRS di Saudi,” tulis Hasmi di akun @hasmi_bakhtiar. [ts]