Kumbanews.com- Setiap manusia pasti mengalami dan melaksanakan pendidikan. Karena pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan ketika anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dididik oleh guru dan dosen. Jadi pendidikan tidak dilakukan hanya di sekolah. Tetapi dimanapun dan kapanpun pendidikan dapat dilaksanakan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Tuntutan pendidikan dalam kehidupan manusia sangat komplek, hal ini terbukti dengan banyaknya orang yang tidak berpendidikan status sosialnya kurang diperhatikan atau terkesampingkan. Misal dalam dunia kerja, banyak perusahaan yang menerima para pekerjanya mula-mula ditanya pendidikan terakhir. Hal itu membuktikan bahwa pendidikan pengaruhnya besar dalam kehidupan. Diadakannya pendidikan, maka sedikitnya dapat memberikan wawasan dan pengetahuan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap manusia sehingga kehidupan masyarakat lebih baik.
Terlepas dari itu, dunia pendidikan juga menjadi sorotan bagi orang tua siswa disaat penerimaan siswa baru khususnya di Kota Makassar. Tanpa berpikir panjang, orang tua siswa harus merogoh kocek untuk membiayai pendidikan anak anaknya demi kelanjutan pendidikannya.
Dengan adanya sorotan yang begitu besar terhadap dunia pendidikan, Muslimin Kamase selaku admin group akhirnya berinisiatif membentuk group peduli pendidikan di WhatsAap (WA) dengan jumlah anggota 157 orang dari berbagai profesi latar belakang dan pendidikan.
Menurut Muslimin, dengan keinginan yang kuat untuk merubah hal yang negatif terhadap dunia pendidikan dan dorongan teman group di WA dalam pemahaman yang sama, maka dibentuklah pertemuan dengan tema “Peduli Pendidikan”.
Dengan dorongan yang kuat untuk merubah hal negatif di dunia pendidikan, akhirnya pada Minggu, 19 Agustus 2018 tepatnya di Cafe Daun, Ruko Permata Mutiara, Jalan Dg. Tata Raya Kota Makassar, kita adakan pertemuan bersama anggota group di WA untuk berdiskusi”, katanya, Minggu, (19/8) kemarin.
Dalam acara tersebut dihadiri, Bachtiar Adnan Kusama selaku (pemerhati pendidikan), M. Sultan (tokoh masyarakat), Khairil Yeyen (mantan aktivis), Yusuf (teman media) dan beberapa dari pakar hukum.
Sementara itu, lanjut Muslimin, ada pendapat beberapa anggota yang menginginkan agar wadah ini bisa dilegalkan dan berbadan hukum, dan itu kita tampung untuk kelanjutan wadah ini kedepan.
Bachtiar Adnan Kusuma selaku pemerhati pendidikan sangat mengaprisiasi hal tersebut, menurutnya, “wadah ini sebaiknya jangan hanya sampai disini, saya sarankan untuk membuat agenda selanjutnya, dan berharap jika nantinya wadah ini sudah berbadan hukum jangan kita masuk kerana politik, sebab hal yang demikian dapat merusak tatanan organisasi, kita berjalan sesuai fungsi yang kita sepakati bersama yakni peduli pendidikan”, tuturnya.
Yusuf