KUMBANEWS.COM – Alat uji residu pestisida diperlukan buat mengecek kandungan residu pestisida tercemar dalam sesuatu tumbuhan. Umumnya perihal ini dicoba buat mengenali isi pestisida dalam sesuatu bahan santapan. Tidak hanya itu cek residu pestisida ialah sesuatu ketentuan absolut untuk para produsen saat sebelum melaksanakan pemasaran terhadap produk hasil panennya.
Mengenal Alat Uji Residu Pestisida
Alat uji residu pestisida ialah fasilitas buat mengenali kandungan jumlah pestisida tercemar dalam tumbuhan. Pemahaman hendak bahan santapan leluasa pestisida saat ini di warga terus menjadi besar. Perihal ini membuat banyaknya permintaan hendak penciptaan sayur- mayur organic di pasaran.
Tetapi semacam yang dikenal, menanam dengan tata cara organic semacam hidroponik membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Tidak hanya itu kesusahan menanam dengan metode hidroponik lebih besar daripada metode biasa. Tidak seluruh petani dapat telaten dalam melaksanakan penanaman dengan tata cara hidroponik.
Walaupun pemakaian pestisida tidak dilarang, tetapi permintaan hendak sayur organic yang besar membuat sebagian oknum melaksanakan kecurangan dengan membuat klaim sayur- mayur ataupun buah leluasa pestisida. Alat uji residu pestisida inilah pemecahan buat mengenali apakah klaim ini benar terdapatnya ataupun tidak.
Di Indonesia tata cara uji residu pestisida yang memakai alat kromatografi. Tetapi pemakaian alat kromatografi sendiri mempunyai sebagian kelemahan, paling utama pada segi bayaran. Sebab alatnya yang lumayan mahal serta pula memerlukan tenaga analis yang handal, hingga harga uji residu memakai alat ini mempunyai bayaran lumayan besar.
Berikut merupakan sebagian tipe alat ukur residu pestisida yang biasanya digunakan sampai saat ini.
1. Kromatografi
Semacam yang kita bahas lebih dahulu, kalau alat kromatografi merupakan alat uji residu pestisida yang dapat dicoba di dalam laboratorium. Tidak hanya itu pengujian ini membutuhkan metode yang lumayan rumit, sebab wajib menjajaki sebagian prosedur terlebih dulu.
Metode kerja kromatografi ialah mengambil ilustrasi dari tumbuhan berbentuk sayur ataupun buah. Setelah itu ilustrasi di ekstrak dengan sebagian metode supaya bisa dimungkinkan buat dicoba pengujian. Tidak hanya itu butuh pula sebagian cairan kimia sabagai kombinasi pestisida murni buat mengenali kandungan isi bahan aktifnya.
2. Rapid test kit
Dapat dibilang alat uji residu pestisida satu ini yang sangat mudah penggunaannya. Rapid test kit buat uji residu pestisida terdiri dari 2 tipe, ialah rapid fold serta pula strip test. Di tiap- tiap alat telah ada kandungan LOD ataupun Limit Of Detection. Alat ini lumayan cepat dalam membagikan hasil uji, ialah kurang dari 30 menit hasil dari sampling telah bisa dikenal. Apabila sampling yang diambil memiliki pestisida tercemar, hingga rapid test kit hendak menimbulkan warna tertentu selaku penanda.
3. PURP (Fitur Uji Residu Pestisida)
Alat uji residu pestisida berikutnya merupakan PURP. Fitur Uji Residu Pestisida diklaim oleh penciptanya, ialah Asep Nugraha Ardiwinata selaku alat uji residu yang sangat gampang dalam penggunaannya. Bila yang kita ketahui sebagian penerapan uji residu memerlukan banyak bahan kimia serta pula tenaga pakar yang terlatih, PURP ini malah dapat digunakan oleh warga yang mau mengenali kandungan residu pestisida pada bahan pangan dengan gampang.
Metode penggunaannya sangat gampang untuk pendatang baru, disebabkan alat ini cuma mempunyai 2 tombol saja serta pula satu layar penanda. Pengambilan ilustrasi nya pula tidak membutuhkan bahan kimia sehingga gampang dalam melaksanakan ekstraksi.
Pada akhirnya seluruh alat uji residu pestisida ini mempunyai tujuan yang sama, ialah buat mengenali apakah bahan pangan yang tersebar di pasaran ini nyaman ataupun tidak buat disantap. Hasil yang ditampilkan dari tiap- tiap alat ini pula kurang lebih sama. Terima kasih telah menyimak ulasan ini hingga habis, hingga jumpa. (*/dirman)