Pemberi Utang Terbesar ke RI Kompak Turunkan Pinjaman

Ilustrasi/Net

Kumbanews.com – Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah menciptakan ketidakpastian ekonomi global, yang menyebabkan penurunan investasi langsung dari kedua negara tersebut ke Indonesia.

Bacaan Lainnya

Saat ini, investor cenderung lebih berhati-hati dalam menanamkan modal mereka.

Bank Indonesia (BI) dalam keterangannya baru-baru ini menyampaikan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Februari 2025 mengalami penurunan dibandingkan dengan ULN pada Januari.

ULN per Februari 2025 mencapai 427,2 miliar Dolar AS atau sekitar Rp7.176 triliun. Sementara di Januari nilainya mencapai 427,9 miliar Dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, penurunan ini disebabkan menurunnya ULN pemerintah maupun sektor swasta.

“Posisi ULN Februari 2025 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang Dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah,” kata Ramdan, dikutip Sabtu 19 April 2025.

Sejauh ini, kreditur utang Indonesia dengan porsi terbesar adalah Singapura.

ULN Indonesia dari Singapura mencapai 55,78 miliar AS per Januari 2025. Ini merupakan jumlah terbesar dari semua negara kreditur ke Indonesia. Singapura juga merupakan kreditur utama untuk utang valas Indonesia.

Posisi berikutnya ditempati oleh AS sebesar 27,68 miliar Dolar AS dan China sebesar 23,30 miliar Dolar AS.

Namun, ketiga negara kreditur terbesar tersebut telah menurunkan nilai pinjamannya per Februari 2025.

ULN Indonesia dari Singapura turun menjadi 55,45 miliar Dolar AS. Kemudian dari AS turun menjadi 27,67 miliar Dolar AS, dan dari China turun menjadi 23,28 miliar Dolar AS.

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait