Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Kendari, Satria Damayanti.
Kumbanews.com – Pemerintah Kota Kendari memantau aktivitas Adipati Hotel yang berada di daerah Kambu terkait adanya dugaan hotel tersebut menjadi tempat bagi PSK online open BO (Booking Out) untuk menjalin cinta terlarang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Kendari, Satria Damayanti mengatakan setiap pengaduan diterima pihaknya akan ditindaklanjuti. Pihaknya akan berkoodinasi dengan pihak terkait untuk terjun mengecek laporan mengenai Adipati Hotel.
“Pengaduan sering kami terima disini itu akan didata, apakah melalui online atau pengaduan langsung itu. Biasa kami tindak lanjuti sebab masyarakat terkadang tidak suka aktivitas seperti di daerah ini,” kata Satria, Rabu (9/02/2022).
Dia menjelaskan pihaknya hanya mengeluarkan izin. Soal adanya kegiatan dugaan prostitusi di hotel tersebut merupakan kewenangan Dinas Pariwisata sebagai pengawasan.
“Soal aktivitasnya disana hotel, kami cuma sebatas mengeluarkan izin. Jadi Dinas Pariwisata yang melakukan pengawasan untuk melihat bagaimana kondisi hotel, apakah hotel sudah menjalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat itu,” jelasnya.
“Contohnya disana ada tempat prostitusi, kami memanggil OPD teknis terkait akan turun bersama ke lokasi tersebut untuk mengeditifikasi apa benar ada kegiatan yang mereka langgar atau tidak sesuai laporan yang tidak dibolehkan,” terangnya.
Jika dalam proses peninjauan terbukti, kata Satria, tentu akan dikenakan sanksi seperti pembinaan hingga pencabutan izin usaha.
” Jika terbukti kita akan melakukan pembinaan. Bila proses pembinaan tidak bisa diperbaiki, dan kalau usaha tersebut sudah memilik NIB yang diterbitkan oleh pusat, kami dengan tahapan tertentu dan SOPnya akan melakukan pengajuan ke pusat untuk ditarik izinnya, tapi harus melalui mediasi dulu,” ujar Satria.
Seperti diketahui, Adipati Hotel menjadi tempat kesukaan bagi PSK online. Itu berdasarkan pengakuan salah seorang PSK online open BO berinisial IM.
Ia mengungkapkan karyawan hotel sudah mengetahui pekerjaannya. Ia bahkan merasa aman melakukan hubungan dengan pelanggannya karena jika ada hal mencurigakan seperti adanya razia karyawan lansung memberikan informasi.
“Pegawai hotel tahu pekerjaan kami. Resepsionisnya justru mereka jika ada yang mencurigakan melaporkan kepada kami bila ada razia kesini,” ungkap IM.
Manager Adipati Hotel, Ani mengaku tidak mengetahui jika hotelnya menjadi tempat prostitusi. Ia mengatakan setiap tamu yang masuk diterima.
“Saya baru manager disini. Soal itu pihak hotel gak tau karna setahu kami orang hanya cek in saja. Soal ada disini tempat prostitusi tidak tahu,” kata Ani.
