Kumbanews.com – Lapangan Karebosi salah satu lapangan olahraga dan ruang publik masyarakat yang terdapat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan merupakan landmark (simbol ternama) yang ada di Kota Makassar selain Pantai Losari.
Berbicara tentang Lapangan Karebosi, banyak hal yang bisa diperbincangkan di antaranya, keluhan masyarakat terkait lapangan yang berdebu, rumput lapangan yang kurang, dana anggaran pemeliharaan Lapangan Karebosi yang kurang jelas, berapa jumlah tenaga pekerja yang dipekerjakan di areal Lapangan Karebosi tersebut, kemudian berapa gaji atau upah per karyawan dan berapa Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya pertahun.
Seperti kita ketahui Lapangan Karebosi dibawah instansi terkait Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota makassar.
Untuk memperjelas mengenai masalah atau keluhan terkait persoalan diatas, Kumbanews mencoba menghubungi Kadispora Kota Makassar, Drs A Hendra Hakamuddin, melalui pesan Whatsapp dan bersyukur Kadispora membalas dengan singkat, “iye,langsung ki ke PPTK nya nah atas nama ibu Ifa untuk mempertanyakan terkait persoalan itu”, ucap Hendra Hakamuddin.
Tak menunggu lama kami pun menghubungi ibu Ifa melalui pesan Whatsapp, ia hanya menjawab “iye, saya juga lagi diluar makan siang. Sampai pa di kantor baru saya jawab apa yang kita pertanyakan karena saya lagi bawah mobil ini”. Ucap Ibu Ifa.
Satu jam kemudian kami pun mencoba menghubungi ibu Ifa melalui pesan Whatsapp, Ia mengatakan ” anggaran pemeliharaannya Lapangan Karebosi 3 lapangan sebanyak Rp.900 juta/pertahunnya, kemudian kami bertanya terkait berapa jumlah pekerja di Lapangan Karebosi dan berapa upah karyawannya?, namun ibu Ifa tidak dijawab dan hanya menjawab bagus mungkin kalau kita sekarang ke kantor” ucapnya melalui pesan Whatsapp, Kamis sore 17 Oktober 2019.
Keesokan harinya Jumat 18 Oktober 2019, kami mendatangi kantor Dispora Kota Makassar untuk menemui ibu Ifa sebagai PPTK Lapangan Karebosi, tapi sayang ibu Ifa tidak ada di ruang kerjanya. Menurut salah satu staf Dispora Makassar, ibu Ifa sedang keluar dan kami di suruh untuk menghubungi nomor ibu Ifa tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Kami pun tak putus asah, kami mencoba mencari informasi terkait masalah Lapangan Karebosi dan akhirnya kami mendapat informasi dari salah satu sumber yang namanya tak ingin dipublikasikan ia mengatakan” anggaran pemeliharaan itu Rp 1 miliar dan gaji pekerja Rp 1 juta perbulan dan itu tidak sesuai Upah Minimun Kota (UMK), sementara yang aktif itu cuma sekitar 29 orang sedang yang terdaftar di Dispora mendapatkan gaji 40 lebih pekerja.untuk keluhan masyarakat sendiri terkait debu lapangan itu faktor mensi kompa air yang kurang, pada hal pemasukan Lapangan Karebosi. 3 lapangan itu perharinya mengeluarkan dana sekitar Rp1,5 juta kalau kita kali kan satu tahun lumayankan Rp.540.000.000 PAD nya,” terangnya.
Sementara itu Aktivis mahasiswa Universitas Indonesia Timur, Fakultas Agama Islam (FAI) Makassar yang selaku wakil ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Hafid, menuturkan bahwa “instansi semacam ini banyak menyerap anggaran, sebab dia langsung berhubungan dengan masyarakat, Pemuda dan Olahraga sendiri. Kalau instansi ini baik pasti menciptakan pemuda pemuda yang hebat dan berprestasi di daerah ini, tapi kalau cuma jalan ditempat tanpa menghasilkan prestasi sementara anggarannya besar, ini menimbulkan kecurigaan permainan pejabat dan sebaiknya Dispora Makassar harus dipantau dan diaudit pihak berwenang, Ucap Hafid. (*)
Penulis/Editor: Muh.Yusuf Hafid