Kumbanews.com – Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit hewan menular yang ditakuti di dunia. Ini yang perlu diketahui masyarakat khususnya pemilik hewan ternak.
Hal itu dikatakan Dokter Hewan dari Balain Besar Veteriner (BBVet) Maros, drh Siswani, dalam kegiatan Bimtek Optimalisasi Kegiatan Vaksinasi, Pelaporan, dan Surveilans Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku Bagi Petugas di salah satu hotel di Makassar, Jumat (2/9/2022).
“Di Bimtek ini kita mengidentifikasi permasalahan di Kabupaten/Kota terkait program vaksinasi dan pelaporan iSikhnas sehingga mempercepat realiasasi vaksinasi,” kata Siswani.
Dia menjelaskan penularan dan penyebaran PMK sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi. Indonesia pernah mengalami beberapa kejadian wabah PMK, mulai dari masuknya PMK ke Indonesia pada tahun 1887 di Malang, Jawa Timur. Selanjutnya menyebar ke berbagai daerah.
Apthovirus sebagai penyebab penyakit mulut dan kuku menular sangat cepat melalui droplet, leleran cairan hidung dan mulutĀ menimbulkan lepuh di mulut serta sela-sela jari kaki pada hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing dan domba.
“Gejala klinis yang nampak antara lain, demam tinggi, hipersalivasi, lepuh pada rongga mulut dan lidah, serta dapat menyebabkan kematian,” terangnya.
Saat ini, lanjut Siswani, PMK kembali menjadi ancaman di Indonesia dengan terjadinya kasus pada pertengahan April 2022 di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Ini diperlukan upaya pengendalian dan penanganan PMK secara optimal.
Pengendalian PMK memerlukan adanya koordinasi dengan lintas sektor dari berbagai disiplin ilmu,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan drh. Nurlina Saking,M.Kes.,MH berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan Bimtek ini bisa mendapatkan solusi apa yang selama ini menjadi kendala di lapangan.
” Semoga dengan adanya kegiatan Bimtek ini kita bisa mendapat solusiĀ kendala apa yang kita hadapi di lapangan.” Tutupnya.