Pemkab Gowa Perkuat Validasi Data Sosial, Bupati Husniah Talenrang Tegaskan: Tak Boleh Lagi Salah Data

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, membuka kegiatan Bimtek DTSEN bagi operator desa dan kelurahan di Hotel Grand Imawan Makassar, Rabu (5/11). Kegiatan ini diikuti 69 operator dari sembilan kecamatan dataran tinggi. (Foto: Humas Pemkab Gowa)

Kumbanews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus memperkuat validasi dan akurasi data kesejahteraan sosial melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan dan Pelatihan Verifikasi serta Validasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) bagi operator dan pengisi data SIKS-NG Desa/Kelurahan. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Grand Imawan Makassar, Rabu (5/11).

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menegaskan pentingnya pembaruan data sosial yang akurat sebagai dasar kebijakan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Tidak boleh lagi ada salah-salah data. Kita sering kali mengalami masalah karena data yang tidak akurat,” tegasnya.

Menurutnya, hingga tahun 2024 angka kemiskinan di Kabupaten Gowa berhasil ditekan menjadi 7,84 persen. Ia menyebut kemajuan daerah ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah masyarakat miskin.

“Selama ini kita fokus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan peningkatan pendapatan agar pengangguran bisa terus ditekan,” tambahnya.

Bupati Husniah juga menekankan bahwa kualitas data sosial yang valid menjadi kunci keberhasilan berbagai program pemerintah seperti PKH, BPNT, BLT, hingga PBI Jaminan Kesehatan, agar benar-benar tepat sasaran.

“Ini kesempatan kita memperbaiki data secara akurat agar sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Dari data inilah lahir kebijakan yang menyentuh kehidupan masyarakat secara nyata,” jelasnya.

Ia berharap seluruh operator desa dan kelurahan sebagai ujung tombak pendataan sosial bekerja profesional dan bertanggung jawab.

“Setelah pelatihan ini, semua operator harus benar-benar paham tugasnya. Lakukan pendataan sesuai kondisi di lapangan. Semoga kerja keras ini menjadi bagian dari perjalanan panjang mewujudkan Gowa yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Firdaus, menyebut Bimtek ini menjadi momentum penting dalam memahami mekanisme baru penentuan desil dalam sistem SIKS-NG yang kini terintegrasi dengan DTSEN.

“Ada mekanisme baru dalam penentuan desil, sehingga kegiatan ini sangat penting khususnya dalam penginputan data dan proses validasi,” jelasnya.

Firdaus menambahkan, hasil monitoring dan evaluasi tahun 2024 menunjukkan masih terdapat sejumlah desa dan kelurahan yang mengalami pergantian operator, sehingga pelatihan ini juga bertujuan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang data sosial.

“Dengan terbitnya Inpres Nomor 4 dan 8 Tahun 2025 tentang perubahan DTKS menjadi DTSEN, operator perlu memahami cara pengelolaan data yang baru agar pelaporan dan penggunaannya lebih optimal,” terangnya.

Kegiatan ini diikuti 69 operator desa/kelurahan dari sembilan kecamatan dataran tinggi serta turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Andy Azis, Kadis Kesehatan, Kepala BPKD, Kadis Dukcapil, dan Sekdis PMD.

 

 

 

Rilis: Humas Pemkab Gowa
Editor: M. Yusuf

 

Pos terkait