Pemprov dan DKP Sulsel Terus Tingkatkan Produksi Udang Windu

  • Whatsapp

Hardi Harris Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel

Kumbanews.com – Untuk mengembalikan kejayaan produksi udang windu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel programkan diseminasi inovasi teknologi pada 10 kabupaten.

Bacaan Lainnya

Hardi Harris Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel mengatakan, untuk terus mengembangkan sektor perikanan budidaya, khususnya komoditas udang windu (sitto), diperlukan pemetaan lokasi atau kawasan yang akan dibangun irigasi guna mendukung kegiatan tambak udang. Salah satunya yaitu program kegiatan diseminasi inovasi teknologi budidaya udang windu berbasis kawasan yang telah dilakukan di sepuluh Kabupaten.

Satu kabupaten luas pengembangan udang windu 10 hektare. Dan dibagi menjadi dua kawasan masing-masing satu kawasan 5 hektare. Dan 10 kabupaten tersebut diberikan bantuan berupa benih dengan kualitas yang baik dari Pemerintah Provinsi Sulsel maupun dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan.

“Mulai tahun 2018 sudah ada 10 kabupaten yang mendapat program teknologi budidaya udang windu berbasis kawasan, dimulai dari Maros, Pangkep, Pinrang, Lutim, Lutra,Luwu,Bone, Bulukumba, Jeneponto dan Takalar. Dan tahun ini akan kami tambahkan lagi tiga kawasan yaitu Barru, Wajo dan juga Kota Makassar.” ucap Hardi Harris di ruang kerjanya. Senin,1 November 2021.

Ia juga mengatakan berkat pemberdayaan tersebut sejumlah petambak yang diberdayakan sudah melakukan panen meskipun masih terbilang rendah tapi kejayaan udang windu sudah mulai bergerak kembali.

” Alhamdulillah dari 2018 hingga 2019 produksi udang windu mengalami kenaikan mencapai 200 ton. Kemudian tahun 2019 sampai 2020 dari 10 kabupaten tersebut bisa memproduksi udang windu sekitar 300 ton. Ada peningkatan meskipun masih terbilang rendah.” Ucap Hardi Harris.

Sementara itu Hardi Harria juga mengatakan tahun 2021 ini Pemprov Sulsel dengan melewati proses seleksi dari 10 Kabupaten/ Kota akhirnya memilih Kabupaten Pinrang, sebagai

daerah pengembangan budidaya udang windu dengan luas 1000 hektar dan berada di kawasan ramah lingkungan.

” Pemprov dan DKP Sulsel memilih Pinrang sebagai percontohan kawasan dengan menebar benih udang windu di kawasan 1000 hektare pada Agustus bulan lalu. Dan Insya Allah mudah-mudahan bulan ini bisa panen sesuai dengan target kita.” Ucapnya.

Selain peningkatan produksi udang, Pemprov dan DKP Sulsel juga meningkatkan komoditas pembudidayaan rumput laut dan ikan bandeng.

Untuk rumput laut sendiri di Sulawesi Selatan, menurut Hardi Harris, kontribusinya sangat besar karena dalam setahun mampu memproduksi 30- 40 persen dan tertinggi nasional. Sementara ikan bandeng bisa memproduksi sekitar 200 ribu per tahun.

” Produksi rumput laut dan bandeng Sulsel merupakan yang tertinggi di Indonesia” ucap Hardi Harris kepada kumbanews, Senin, 1 November 2021.

Hardi Harris juga memberikan solusi bagi yang ingin memulai usaha budidaya udang windu dimana dalam waktu dua bulan bisa panen. Hal pertama yang harus dilakukan yakni melakukan pembeberan pada bibit sekitar tiga minggu. Setelah itu dipindahkan ke pembesaran. Karena setelah dipindahkan ke pembesaran dan mendapat masalah tetapi udang sudah bisa panen karena sudah berukuran sekitar 50-60.

 

 

 

 

 

 

Pos terkait