Kumbanews.com – Dewan Pimipinan Wilayah (DPW) Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta Polda Sultra untuk menertibkan segala aktivitas pertambangan di Nambo Kota Kendari. Selain itu juga meminta pihak PU Kota Kendari Bidang Tata Ruang agar mengecek kegiatan tersebut apakah masuk kawasan Industri atau tidak.
Hal ini disampaikan Jenderal Lapangan Pemuda Lira Sultra, Budianto, kepada Media ini, Selasa (09/03/2021).
Dia mengatakan ada beberapa aktivitas pertambangan yang diduga tidak sesuai dengan koridornya dalam menjalankan fungsi tambang itu sendiri.
“Kami mendesak kepada Polda Sultra untuk segera turun ke lokasi pertambangan yang kami duga ilegal,” kata Budianto.
Dia menduga perusahaan yang menjalankan aktivitas tambang tak sesuai dengan koridornya itu ilegal. Perusahaan tersebut mencoba bermain-main dengan pihak terkait tanpa mengikuti prosedur yang telah ditetapkan undang-undang.
“Kami melihat perusahaan tersebut dalam melakukan aktivitas tetap berjalan dengan semestinya bagaikan perusahan legal lainnya. Artinya kami duga ada kongkalikong antara oknum perusahaan dan perusahaan lainnya yang berkaitan,” bebernya.
“Bobroknya mekanisme atau prosedur yang dilakukan oleh pihak terkait yang hari ini mencoba bermain-main dengan proses penambangan diduga tanpa mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh undang-undang,” tambahnya.
Ada beberapa daerah, lanjut Budianto, bukan lokasi pertambangan justru dijadikan lahan tambang misalnya wilayah Kecamatan Nambo. Dalam RT/RW atau rencana tata ruang wilayah tidak ada ruang untuk sektor pertambangan di kecamatan tersebut karena wilayah tersebut masuk kawasan Industri.
“Pemerintah Kota juga melalui dinas terkaitnya tidak bisa mengeluarkan izin karena pasti akan bertentangan dengan regulasi yang ada,” ucapnya.(*)
