Kumbanews.com – Dua kelompok pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, terlibat bentrokan sengit pada Rabu (27/11/2024).
Video berdurasi 48 detik yang viral di media sosial memperlihatkan aksi saling kejar dengan mengunakan balok kayu dan saling serang di antara massa kedua kubu.
Suasana di lokasi tampak semakin memanas, dengan kerumunan yang terus bertambah.
Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas bagaimana ketegangan memuncak, sementara sebuah pesan di grup WhatsApp berbunyi, “Baku hajar massa H. Ucu dan Mitra di Enrekang. Enrekang rusuh.”
Menurut salah satu sumber warga berinsial BI ( 35 ) yang berhasil di wawancarai,mengatakan kejadian tersebut berada di wilayah kecamatan Enrekang kota ,masuk kelurahan Buttu Juppandang dan biasa di istilahkan kampung mata dewa.
“Jadi informasi kericuhan itu benar diduga faktor ketersinggungan, karena pendukung paslon 02 konvoi ( lewat ) di depan posko induk paslon 01 dan berteriak- teriak mengklaim kemenangan 02 merayakan dengan konvoi, “kata sumber BI kepada kumbanews.
Akibat dari mengklaim kemenangan, kubu paslon 01 merasa tersinggung dan menghalangi kubu Paslon 02 untuk lewat dan terjadi kericuhan antara dua kubu paslon. Yang berakibat beberapa korban luka luka dari salah satu paslon dari kericuhan tertebut, “terang BI Kamis ( 28/11/2024) pagi.
Saat kericuhan terjadi, tidak ada aparat kepolisian di tempat kejadian. Anggota Polres Enrekang yang bertugas fokus semua pada pengamanan di TPS masing-masing.
“Karena masih tahap perhitungan, diduga anggota Polres Enrekang kecolangan, tidak ada yang patroli sampai kericuhan itu bisa terjadi. Akibatnya beberapa orang menjadi korban luka- luka akibat hantam kayu balok,” jelas sumber.
Hal ini, bisa menjadi pertanyaan kepada pihak pengamanan anggota Polres Enrekang mengapa tidak ada anggota yang melakukan patroli di lapangan atau kurangnya koordinasi atasan ke anggotanya dan apakah kerja mereka sampai peristiwa bisa terjadi? sampai- sampai beberapa orang menjadi korban luka – luka atas peristiwa kericuhan itu,”tegas BI.
Kapolres Enrekang Akbp Dedi Surya Dharma yanh di konfirmasi melalui sambungan telepon terkait jumlah korban dalam insiden tersebut. Namun, hingga berita ini tayang tidak mendapatkan respon.
Atas kejadian itu warga Enrekang berharap aparat keamanan segera mengendalikan situasi untuk mencegah kekacauan yang lebih besar.
Sementara itu data real count dari situs resmi KPU RI, pasangan calon nomor urut 1, Mitra Fakhruddin MB dan Mahmuddin, unggul di Kelurahan Bolang, Kecamatan Allo.
Dari total empat TPS, pasangan ini memimpin di tiga TPS dengan perolehan 514 suara.
Pasangan calon nomor urut 2, Muh Yusuf R-Andi Tenri Liwang La Tinro, memperoleh 460 suara dan unggul di satu TPS.
Sementara pasangan nomor urut 3, Irpan-Deswanto Anto, berada di posisi terakhir dengan 149 suara.
Total suara sah mencapai 1.123, dengan 16 suara dinyatakan tidak sah.
Meskipun data ini masih bersifat sementara dan belum menjadi hasil resmi, ketegangan politik di Enrekang semakin memanas.
Hasil akhir akan diumumkan oleh KPU melalui rapat pleno resmi setelah proses rekapitulasi suara berjenjang selesai.
Situasi ini menjadi sorotan, dan semua pihak diimbau untuk tetap menjaga kondusivitas serta menghindari tindakan provokatif yang dapat memperburuk keadaan.
Penulis: Uchu/Ibhe