Pengacara Ini Selamat Dari Tragedi Pesawat Lion Air JT610, Begini Kisahnya

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Di dalam peristiwa duka, selalu ada mukjizat atau keajaiban. Seperti yang dialami Sayers Rudolf. Pria 49 tahun itu nyaris ikut menumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10). Sayers memutuskan berangkat lebih awal ke Pangkalpinang, Bangka Belitung, karena memiliki perasaan yang tidak enak.

Semula, ia memang sudah memesan tiket untuk berangkat pada Senin kemarin. Namun, ia mempercepat dan menggeser hari penerbangan ke satu hari sebelumnya, Minggu 28 Oktober 2018.

Bacaan Lainnya

Bagaimana awal mula Sayers tidak memutuskan berangkat dengan pesawat Lion Air pada Senin kemarin?

1. Perasaan Sayers tidak enak, sehingga memutuskan berangkat lebih awal

Menurut sang anak, Bintang, ayah angkatnya itu berangkat ke Pangkalpinang karena ingin kembali ke rumahnya. Sang ayah yang berprofesi sebagai pengacara itu memang kerap bepergian menggunakan pesawat, terutama untuk bertemu dengan kliennya yang berada di Pulau Jawa.

“Jadi, bapakku itu harusnya naik pesawat yang jatuh itu, tapi karena Bapak punya firasat yang gak enak, makanya bapak pesan (tiket) atau gimana itu berangkatnya sebelum pesawat yang jatuh itu. Jadi, saat pesawat itu dilaporkan jatuh, Bapak udah sampai gitu,” ujar Bintang bercerita kepada IDN Times, melalui pesan pendek, Senin (29/10).

Kendati sudah berganti pesawat dan hari penerbangan, entah mengapa nama Sayers justru masih tercatat di dalam tiket pesawat Lion Air JT 610. Tak heran kalau ratusan kliennya berusaha menghubungi ponsel Sayers.

“Karena Beliau pengacara, jadi seharian ini Beliau ditelepon oleh ratusan klien. Mereka menanyakan apa Bapak selamat atau gak?” kata Bintang.

(Daftar Manifes Lion Air JT 610) Istimewa.

2. Nama Sayers Rudolf masih tercatat di manifes Lion Air JT 610

Hingga saat ini nama Sayers Rudolf masih berada di dalam manifes pesawat JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Bintang mengaku apakah ayahnya telah mengklarifikasi hal tersebut ke pihak Lion Air untuk memperbarui data-datanya.

Istimewa

“Saya belum tahu apakah informasi itu sudah disampaikan oleh ayah ke pihak Lion Air karena ia pusing dihubungi oleh ratusan kliennya,” kata Bintang.

Ia pun mengaku baru mengetahui nama ayahnya ada di dalam manifes, usai dihubungi sang ayah melalui pesan pendek.

“Saya juga baru tahu soal itu (ayah naik pesawat Lion Air JT 610). Karena ayah kan orangnya suka bercanda. Eh, tahunya saat dikasih tahu bener, ada nama Beliau di manifes itu,” kata Bintang.

3. Tiket Lion Air dibelikan kliennya

Menurut Bintang, bukan ayahnya yang memilih tiket untuk berangkat ke Pangkalpinang, tapi tiket tersebut dibelikan oleh kliennya.

“Iya, keberangkatan bolak-balik dibeliin (tiketnya) oleh klien,” kata dia.

Ia menjelaskan hal tersebut semacam kerja sama, sehingga setiap kali ia berangkat dari Pangkalpinang ke Jakarta dan sebaliknya, biaya tersebut ditanggung kliennya.

Klien Sayers bahkan juga membuatkan keanggotaan di maskapai Sriwijaya Air. Kini, Bintang bisa bernapas lega, karena tahu sang ayah lolos dari tragedi Lion Air JT 610.

Semoga penumpang Lion Air JT 610 segera ditemukan dan keluarga korban diberikan ketabahan, ya.

Pos terkait