Pengamat Sebut Arahan Jokowi ke Relawan untuk Dukung Prabowo-Gibran Dinilai Kontradiktif

Kebersamaan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo. (Foto: RMOL)

Kumbanews.com – Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi disebut tidak memiliki adab dalam berpolitik karena mengarahkan relawannya untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin bangsa selama dua periode.

Pernyataan ini disampaikan pengamat Kebijakan Umum Hukum dan Politik (KUHP), Damai Hari Lubis, menanggapi pernyataan Jokowi yang meminta relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode.

Bacaan Lainnya

“Hal ini kontradiktif, seolah pemaksaan kehendak (otoritarian), andai benar pesan yang tidak normatif ini disampaikan Jokowi sejak terpilihnya Gibran berdasarkan hasil hitungan KPU,” kata Damai, dikutip dari RMOL, Minggu (28/9/2025).

Damai menilai arahan tersebut memperlihatkan seakan-akan Jokowi berada di atas Presiden RI dan berperan seperti penguasa dinasti. “Dengan kata lain, Jokowi tidak memiliki adab tatakrama berpolitik,” tegasnya.

Menurut Damai, dukungan terhadap Gibran untuk dua periode patut diduga kuat menunjukkan keterlibatan Jokowi sebagai intelektual di balik diajukannya permohonan Judicial Review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penghapusan batas usia dalam UU Pemilu.

“Dapat diduga bahwa sejatinya tokoh yang menginginkan MK bersidang dengan pola nepotisme adalah Jokowi, berdasarkan fakta hukum bahwa Ketua MK, Anwar Usman, telah diberhentikan dari jabatannya oleh putusan MK karena melanggar etik,” terang Damai. (**)

Pos terkait