Kumbanews.com – Rumah Makan Sentosa di jalan Penghibur mendapatkan sorotan publik lantaran menyediakan menu makanan mie goreng jawa yang berulat. Hasilnya, konsumen yang celaka ini harus merasakan kehilangan selera makannya saat melihat ulat bening itu.
BM bin MF, konsumen Rumah Makan Sentosa kini mengalami mual-mual alias teroma. Atas penyediaan Makanan asal-asalan Sentosa.
Hal ini terjadi pada Sabtu, 4 Agustus 2018 malam. Atas peristiwa itu BM lewat Kuasa Hukum menyampaikan jika pihaknya keberatan.
Bahwa akibat perbuatannya (RM Sentosa) telah merugikan pihaknya, baik secara Materil maupun secara Immateril. Dan adapun sanksi yang akan timbul berdasarkan UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 60 ayat 2 yang berbunyi.
“Sanksi administratif berupa ganti rugi paling tinggi Rp 200.000.000 juta rupiah. Untuk itu kami selaku Kuasa Hukum berdasarkan surat Kuasa tertanggal 5 Agustus 2018, meminta kepada pihak Rumah Makan Sentosa untuk menyelesaikan masalah ini,” kutip dalam somasi pertamanya.
Saat hendak dilayangkan somasi, Minggu 5 Agustus 2018 malam, pihak Rumah Makan Sentosa ini sempat beradu mulut dengan pihak Kuasa Hukum lantaran pihaknya berdalih bahwa ulat yang berada di makanan tersebut merupakan ulat sayur.
“Saya tulis di somasi nya ini yah pak, ulat sayur,” ucap pihak RM Sentosa dihadapan wartawan.
Kuasa Hukum, Ilham sapaan akrabnya itu mengatakan bahwa pihak RM Sentosa tidak berwenang menambah atau mengurangi somasi tersebut tanpa persetujuan nya.
“Tidak boleh anda menambah atau mengurangi redaksi somasi tersebut karena itu bukan hak anda,” balas kuasa hukum.
Ketegangan ini berlangsung saat pihak Rumah Makan Sentosa ingin menambah redaksi kata somasi tersebut namun dilarang oleh pihak Kuasa Hukum BM.
Pihak RM Sentosa dihadapan puluhan konsumen melakukan upaya membentak pihak Kuasa Hukum namun disampaikan bahwa.
“Bapak mau apa?, kenapa gertak kami dan mengancam,” kata Ilham didampingi dua pengacara lainnya.
Hingga ketegangan ini berakhir, situasi di Rumah Makan (RM) Sentosa, konsumen langsung panik dan keluar usai mendengar ada Ulat di makanan konsumen lainnya.