Kumbanews.com – Sejumlah penumpang Kapal Motor (KM) Nggapulu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengeluhkan pelayanan dan kebersihan kapal saat berlayar dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa–Rabu (2–3/9/2025).
Para penumpang menyoroti buruknya pelayanan yang dinilai jauh tertinggal dibandingkan kapal-kapal swasta. Kondisi kebersihan, terutama di area dek penumpang, disebut sangat memprihatinkan.
Beberapa alumni SMA Negeri 1 (SMANSA) Makassar mengungkapkan, hampir seluruh dek penumpang di KM Nggapulu dipenuhi kecoak dan serangga kecil yang berkeliaran di atas maupun bawah ranjang. Kondisi ini membuat mereka tidak nyaman saat beristirahat.
“Ketika tidur siang maupun malam, sering ada kecoak melintas di tubuh kami. Bahkan ada yang masuk ke telinga dan hidung. Kalau sampai masuk terlalu dalam tentu berbahaya,” ungkap salah seorang penumpang, Rabu (10/9/2025).
Selain masalah kebersihan, penumpang juga mengeluhkan colokan listrik di atas ranjang yang tidak berfungsi, sehingga menyulitkan mereka mengisi daya ponsel. Larangan bermain kartu domino atau remi di area kantin kapal juga menuai keluhan, sebab banyak penumpang biasanya mengisi waktu dengan permainan tersebut.
Upaya konfirmasi kepada Nahkoda KM Nggapulu, Capt. Tamrin Sinurat, tidak membuahkan hasil. Seorang kru bernama Rizal sempat berjanji menyampaikan permintaan konfirmasi kepada nahkoda, namun hingga kapal sandar di Semarang pada Rabu malam (3/9/2025), tidak ada jawaban. Rizal hanya menyampaikan permohonan maaf melalui pesan WhatsApp atas pelayanan yang dianggap kurang memuaskan.
Keluhan Serupa di KM Labobar
Keluhan juga datang dari alumni SMANSA saat menumpangi KM Labobar milik PT Pelni pada Senin (8/9/2025) dari Semarang menuju Makassar. Penumpang mendapati banyak kecoak dan serangga kecil berkeliaran di kasur maupun lantai dek.
Meski demikian, pelayanan di KM Labobar dinilai sedikit lebih baik dibandingkan KM Nggapulu. Petugas kerap terlihat menyapu dan mengepel lantai serta membersihkan kamar mandi. Namun, area kolong tempat tidur tidak tersentuh, sehingga tetap menjadi sarang kecoak.
Penumpang Kelas 1 Ikut Kecewa
Keluhan juga datang dari seorang pengusaha yang membeli tiket kelas 1 di salah satu kapal Pelni. Ia mengaku kecewa karena kondisi kamar sangat buruk, bahkan menurutnya lebih baik kamar di Lapas Kelas 1 Makassar.
“Pimpinan PT Pelni harus segera memperbaiki semua unit kapal. Kru yang tidak mampu memberi pelayanan baik sebaiknya ditindak. Penumpang membayar untuk fasilitas, tetapi tidak sesuai dengan yang diterima,” tegas pengusaha berinisial AP.
Tanggapan Pelni
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Cabang PT Pelni (Persero) Makassar, Darman, menyampaikan permohonan maaf.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang, khususnya alumni SMANSA Makassar. Keluhan ini akan kami teruskan ke bagian Armada dan Pelayanan sebagai bahan evaluasi,” kata Darman kepada redaksi Kumbanews, Rabu (10/9/2025) sore.
Editor: M. Yusuf