CEO BAC Consulting, Cristiana Barsony-Arcidiacono/Net
Kumbanews.com – Nama Cristiana Barsony-Arcidiacono mencuat setelah perusahaan BAC Consulting miliknya diduga memproduksi ribuan pager yang meledak di Lebanon baru-baru ini.
Mengutip Reuters pada Minggu (22/9), Cristiana mengatakan bahwa BAC memang melisensikan desain pager dari produsen asli di Taiwan, Gold Apollo, tetapi membantah telah memproduksinya.
Dia menegaskan bahwa BAC Consulting adalah perusahaan perantara yang tidak memiliki pabrik manufaktur di Hongaria.
“Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah,” tegasnya dalam sebuah pernyataan kepada NBC News.
Kendati demikian, laporan New York Times mengaitkan BAC Consulting dengan agen mata-mata Israel Mossad.
Dikatakan bahwa BAC sengaja dibentuk oleh Mossad untuk menyisipkan bahan peledak di dalam kerangka pager yang akan dikirimkan ke Hizbullah.
“BAC Consulting adalah bagian dari kedok yang dibentuk oleh tokoh-tokoh intelijen Israel. Dua perusahaan cangkang lainnya juga dibuat untuk membantu menutupi hubungan antara BAC dan Israel,” ungkap laporan tersebut.
Laporan tersebut membuat media menyorot lebih jauh tentang siapa sebenarnya Cristiana yang merupakan CEO BAC.
Wawancara Reuters dengan kenalan dan mantan rekan kerja Cristiana menggambarkan perempuan itu sebagai sosok yang cerdas dan mengesankan.
Pemilik BAC itu disebut tampak seperti seseorang yang selalu antusias mencoba sesuatu yang baru dan mudah percaya pada hal-hal baru.
Kilian Kleinschmidt, mantan administrator kemanusiaan PBB yang mempekerjakan Cristiana pada tahun 2019 mengaku menyesal pernah merekrutnya setelah adanya perselisihan tentang masalah pengelolaan staf hingga perempuan itu dipecat sebelum masa kontraknya habis.
Cristiana yang tinggal di Budapest, dikenal sebagai sosok yang baik, tidak berisik tetapi komunikatif oleh tetangga sekitar rumahnya.
Teman sekolahnya mengatakan di masa lalu Cristiana merupakan sosok pendiam, tetapi ia tumbuh di keluarga yang berkecukupan dengan ayah pekerja dan ibu rumah tangga di Santa Venerina, dekat Catania di Sisilia timur.
Cristiana mampu berbicara dengan tujuh bahasa dan pada awal tahun 2000-an, dia meraih gelar doktor dalam bidang fisika di Universitas College London (UCL).
Namun, tampaknya setelah lulus ia tidak mengejar karier ilmiah.
“Sejauh yang saya tahu, ia (Cristiana) tidak melakukan pekerjaan ilmiah sejak saat itu,” Akos Torok, seorang fisikawan pensiunan yang merupakan salah satu profesornya di UCL.
Dalam CV terpisah di situs web BAC Consulting, ia menggambarkan dirinya sebagai “Anggota Dewan di Earth Child Institute,” sebuah lembaga amal pendidikan dan lingkungan di New York.
Pendiri kelompok tersebut, Donna Goodman, mengatakan bahwa Cristiana tidak pernah memegang jabatan apa pun di sana.
“Ia adalah teman dari seorang teman anggota dewan, dan menghubungi kami tentang lowongan pekerjaan pada tahun 2018. Tetapi ia tidak pernah diundang untuk melamar,” , kata Goodman.
CV itu juga menggambarkannya sebagai mantan “Manajer Proyek” di Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada tahun 2008-2009, yang menyelenggarakan konferensi penelitian nuklir.
IAEA mengatakan catatannya menunjukkan bahwa ia telah magang di sana selama delapan bulan.
Sumber: RMOL