Pernyataan Sombong Purbaya Yudhi Sadewa Sebelum dan Sesudah Jadi Menkeu

Purbaya Yudhi Sadewa mengucap sumpah jabatan sebagai Menteri Keuangan. (Foto: Setpres RI)

Kumbanews.com – Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan publik lantaran kerap melontarkan pernyataan yang dianggap angkuh dan sombong. Apa saja?

Bacaan Lainnya

Purbaya Yudhi ditunjuk sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto menggantikan Sri Mulyani. Selama ini ia menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu bersamaan dengan pelantikan tiga menteri baru lainnya.

“Maka pada sore hari ini beliau (Presiden Prabowo) memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” ujar Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan sesaat sebelum pelantikan, Senin 8 September 2025.

Purbaya Yudhi menjadi sorotan karena kerap melontarkan pernyataan yang dinilai sombong dan congkak. Purbaya yang sudah menjadi bawahan Luhut Binsar Pandjaitan sejak 2014 sempat menyinggung isu Indonesia suram, sewa hacker hingga menyebut tuntutan 17+8 hanya suara sebagian kecil rakyat.

Indonesia Suram

Purbaya Yudhi mengatakan ekonomi Indonesia tidak akan terpengaruh ekonomi global yang terancam krisis. Pernyataan itu disampaikan sebagai ketua Dewan Komisioner LPS dalam podcast Ngobrol Sore Semaunya yang diupload di YouTube CXO Media pada 20 Agustus 2025.

“Jadi yang dibilang di TikTok anak-anak muda bilang Indonesia suram itu salah. Karena mereka enggak ngerti struktur ekonomi dan bagaimana cara memperbaikinya. Nah kebetulan saya tahu. Jadi kalau ada saya, selama ada saya tenang-tenang aja lah,” ujar Purbaya.

“Jadi Anda teman-teman muda enggak usah takut. Saya udah jago apalagi yang lain-lain,” ujarnya lagi.

Cyber Security Tercanggih

Dalam kesempatan yang sama, Purbaya menjamin cyber security system LPS paling bagus di Indonesia. Bahkan menurut dia bisa menguasai ransomware atau perangkat lunak berbahaya yang melakukan serangan.

“Yang pertama saya perbaiki adalah meningkatkan kualitas cyber security di LPS. Saya invest banyak tuh, Rp200 miliar. Jadi sudah kuat, kita bisa ngalahin ransomware bahkan menguasai cloud punya si penyerang,” katanya.

Purbaya cerita belum lama ini LPS mengalami tiga miliar serangan hacker dan menjadi terbesar ketiga di dunia sepanjang sejarah.

“Tapi karena kita sudah jago kita bisa ngalahi mereka. Kita pengennya sih pengetahuan ini diajarin ke orang lain gratis. Saya sudah tawarin ke bank-bank kalua ada yang mau belajar ke kami, kami kasih gratis. Cuma mereka gengsi kayaknya, ya udah biar aja,” kata Purbawa.

“Bukan karena saya pintar, saya invest. Saya panggil orang-orang yang jago-jago. Saya sewa hacker yang jago untuk ngetes,” tambahnya.

Pengangguran TikTok

Dalam sebuah forum Purbaya Yudhi menyebut mereka yang aktif di platform media sosial TikTok merupakan orang yang tidak ada pekerjaan.

Awalnya dia menjelaskan mengenai ekspansi usaha para pelaku bisnis dalam negeri yang dirasa tak terdengar gaungnya. Ia lalu meyakinkan bahwa ekspansi berjalan hanya saja para pelaku bisnis tak pernah berbicara di TikTok.

“Para pelaku bisnis kita sebetulnya sedang ekspansi tapi mereka jarang ngomong di TikTok. Yang di TikTok kan yang enggak ada kerjaan,” kata dia.

Tuntutan 17+8

Purbaya Yudhi sempat merespons 17+8 tuntutan rakyat yang disuarakan oleh masyarakat sipil. Dia menilai tuntutan 17+8 tidak sepenuhnya mewakili seluruh masyarakat namun datang dari sebagian kecil rakyat yang kehidupannya masih terganggu atau belum tercukupi dengan baik.

“Tapi pada dasarnya begini. Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian merasa terganggu hidupnya masih kurang, ya,” ucap Purbaya usai dilantik di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 8 September 2025.

Menurut Purbaya, tuntutan rakyat seperti disuarakan 17+8 akan hilang secara otomatis begitu dia berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi 6 hingga 7 persen. Sebab ketika pertumbuhan ekonomi mencapai angka 6-7 persen, menurutnya, masyarakat akan sibuk mencari kerja dan makan enak dibanding memilih berdemonstrasi.

Purbaya meyakinkan dirinya berpengalaman dan tahu soal ekonomi Indonesia.

“Saya sudah 25 tahun jadi ekonom, 10 tahun lebih di SBY, 5 tahun jadi komite ekonomi nasional, beberapa tahun di KSP membantu Pak Jokowi juga dalam mengatasi krisis 2020 COVID, jadi saya di samping Pak Jokowi persis waktu itu. Jadi kalau Anda tanya pengalaman saya, saya cukup tahu, saya amat tahu, dan jangan khawatir,” katanya.

Ahli Fiskal

Purbaya juga mengaku ahli dalam urusan fiskal ekonomi. Secara umum fiskal merujuk pada segala urusan yang berkaitan dengan pajak atau pendapatan negara.

“Saya ahli fiskal, jadi saya ngerti betul fiskal yang produsen seperti apa,” ujar Purbaya.

Purbaya menegaskan bahwa Kementerian Keuangan di bawah kepemimpinannya akan mengoptimalkan perekonomian Indonesia.

“Lets say, saya buat fiskalnya sehat tapi kalau enggan dibelanjain juga ekonominya enggak jalan. Runtuh juga nanti ekonominya. Jadi fiskalnya sehat, tapi kita pastikan nggak menganggu sistem keuangan dan belanjanya bisa optimal,” katanya.

Indonesia Cerah

Purbaya meyakinkan kondisi ekonomi nasional akan membaik dalam waktu dekat setelah dirinya dilantik sebagai Bendahara Negara. Dia tak memungkiri saat ini ekonomi nasional agak melambat.

“Kita sudah pelajari kelemahannya, ke depan akan kita perbaiki. Jadi itu enggak terlalu sulit memperbaikinya. Tapi Anda lihat nanti, mungkin dua bulan-tiga bulan dari sekarang, Indonesia cerah kelihatan lagi,” ujar Purbaya.

 

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait