Persiapan “Perang” dengan Amerika, China Langsung Borong Emas 20 Ton

Ilustrasi Emas/Net

Kumbanews.com – Harga emas dunia terus-menerus mencatatkan kenaikan. Usai melesat di sepanjang 2024, harga emas kembali melanjutkan kenaikan di sepanjang 2025. Ramainya bank sentral dalam memborong emas di sepanjang Januari, mendorong kenaikan harga emas dunia.

Bacaan Lainnya

Pada perdagangan hari ini Rabu (12/3/2025) pukul 17.12 WIB, harga emas dunia melemah tipis 0,02% ke US$ 2.915,35 per troy ons. Pada perdagangan Selasa, harga emas ditutup melesat 0,92% sementara sepanjang tahun ini harga emas sudah terbang 11,1%.

Kenaikan harga emas juga tak luput dari aksi borong emas yang dilakukan oleh sebagian bank sentral di beberapa negara. Meskipun masih terdapat beberapa bank sentral yang melakukan penjualan emas, akan tetapi aksi jual beberapa bank sentral tak lebih banyak dibandingkan aksi beli emas oleh bank sentral.

Bank Sentral Uzbekistan menjadi bank sentral dengan penambahan emas terbanyak sebesar 8,1 ton. Di posisi kedua di isi oleh bank sentral China dengan pembelian emas sebanyak 5 ton. Dan urutan ketiga besar lainnya di isi oleh bank sentral Kazakhstan sebanyak 3,8 ton.

Bagi China, ini adalah pembelian mereka ketiga bulan beruntun. Dalam tiga bulan, bank sentral China atau PBoC memborong emas sebanyak 20,3 ton. China sempat berhenti memborong emas selama enam bulan yakni Mei-Oktober 2024.

China kembali memborong emas di tengah pelemahan ekonomi serta ketegangan hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Ketegangan ini diperkirakan bisa memperburuk ekonomi China karena turunnya permintaan ekspor.

China memborong emas pada November dan Desember 2024 dan Januari 2025. Sebagai catatan, Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024.
Sejak awal terpilih, dia langsung membunyikan genderang perang dagang dengan China.
Emas adalah aset safe haven yang diburu saat terjadi ketegangan geopolitik dan ekonomi, termasuk perang dagang.

Polandia pun menjadi salah satu negara paling aktif dalam memborong emas, pada Januari 2025 bank sentral negara tersebut kembali memborong 3,1 ton. Sementara India berada di posisi kelima dengan penambahan emas sebesar 2,8 ton.

Adapun dari sisi penjualan, pada periode Januari 2025 terdapat tiga bank sentral yang melakukan aksi penjualan emas, dimana Rusia menjadi bank sentral dengan penjualan terbesar sebanyak 3.1 ton.

Selanjutnya ada Yordania yang melakukan aksi jual emas sebesar 3 ton dan bank sentral Kirgistan yang membuang emasnya sebanyak 1,9 ton.

Selanjutnya dari sisi cadangan emas, bank sentral Amerika Serikat (AS) masih memegang urutan pertama sebagai negara dengan cadangan emas terbanyak di dunia yang mencapai 8.133,5 ton.

Sementara itu, China berada di urutan ke tujuh sebesar 2.284,5 ton cadangan emas. India masuk dalam posisi ke sembilan dengan total cadangan sebanyak 879 ton. Dan Indonesia masih dalam urutan ke-45 dengan total cadangan emas sebanyak 78,6 ton.

 

 

 

 

Sumber: CNBC Indonesia

Pos terkait