Kumbanews.com – Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menanggapi wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima sejumlah aktivis di ruang kerjanya, Komplek Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Aktivis yang hadir adalah Nurhidayat Assegaf, Slamet Jaya dan Abdul Basit. LaNyalla didampingi anggota DPD Bustami Zainudin, Staf Khusus Ketua DPD Sefdin Syaifudin, Togar M Nero dan Brigjen Amostian serta eks anggota DPR Ariady Achmad.
“Kalau ada pemakzulan presiden, ya silakan saja. Karena itu ada aturannya, melalui DPR kemudian dibawa ke MK. Kemudian kalau misalnya ada pemakzulan di luar atau ekstra konstitusi itu di luar kewenangan saya. Situasi chaos itu takdir, saya tidak bisa halang-halangi,” kata LaNyalla dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Sebagai ketua DPD, LaNyalla menegaskan bahwa dirinya berkewajiban menjaga konstitusi. Yakni menjaga pemerintahan Jokowi sampai 2024. Karena memang secara konstitusi presiden bertugas selama lima tahun.
Mengenai menjadi presiden atau tidak, LaNyalla bilang bahwa hal itu urusan Allah.
Senator asal Jawa Timur itu menyebut jika Jokowi berhasil menuntaskan masa kepemimpinannya sampai 2024, maka itu sudah takdir.
Jika diturunkan atau dilengserkan di tengah jalan, LaNyalla juga menganggap hal itu merupakan takdir.
“Kalau saya tidak akan melawan takdir tapi menjemput takdir,” ujarnya.
Lebih lanjut, LaNyalla menilai kunci permasalahan bangsa ini ada di tangan Mahkamah Konstitusi (MK). Di mana DPD sudah melakukan gugatan ke MK terkait penghapusan presidential threshold.
“Di Undang-Undang Dasar 1945 tidak ada ambang batas. Yang ada adalah ambang keterpilihan. Nah MK di sini tugasnya menjaga konstitusi. Lha ini pelanggaran konstitusi kok dibiarkan. Makanya keputusan PT 0 persen itu harus diperjuangkan. Ini atas nama lembaga. Kalau kita dikalahkan berarti ada apa-apa,” tegasnya.
Sementara, aktivis Nurhidayat menyampaikan keinginannya agar LaNyalla turun tangan menyelamatkan bangsa dari keterpurukan.
Menurutnya, sangat disayangkan Indonesia negara yang kaya dan mempunyai letak yang strategis namun rakyatnya masih jauh dari kata sejahtera.
“Dari kacamata kami, bangsa ini rusak karena akhlak pemimpin yang tidak baik. Ditambah lagi tidak berkualitas,” katanya.
Nurhidayat melihat sosok LaNyalla tepat sebagai pemimpin di tengah eskalasi politik seperti saat ini. Bangsa ini, lanjutnya, tidak bisa dibiarkan seperti sekarang yang berada di level bawah dan memprihatinkan.
“Kondisi bangsa yang kacau balau ini, sangat membutuhkan pemimpin yang kuat, cerdas, bukan basa-basi, betul-betul ikhlas dan berpikir kebangsaan. Itu ada pada Pak LaNyalla,” ucapnya.
Negara ini, kata dia, harus dipimpin dengan tangan besi menegakkan keadilan dan kebenaran demi tercapai kesejahteraan rakyat.
“Kami akan allout mendukung sikap Pak LaNyalla terhadap bangsa ini,” tandasnya. (*)
Source: Terkini