Pertamina Rampungkan Dua Tangki Raksasa di Lawe-Lawe, Terbesar di Asia Tenggara

Tangki raksasa baru Pertamina di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (Humas Pertamina)

Kumbanews.com – Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah merampungkan pembangunan dua unit tangki raksasa baru di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pembangunan ini menjadi bagian penting dalam penguatan manajemen inventori minyak mentah guna mendukung beroperasinya unit-unit utama proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan–Lawe-Lawe.

Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menjelaskan dua tangki baru tersebut masing-masing memiliki kapasitas 1 juta barel, sehingga total tambahan kemampuan penyimpanan Kilang Balikpapan mencapai 2 juta barel.

Bacaan Lainnya

“Tangki ini merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Satu tangki berdiameter 110 meter, luas alasnya bahkan melebihi satu lapangan sepak bola dan setara dengan sekitar 47 lapangan padel standar,” ujar Milla dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (8/10/2025).

Setiap tangki menggunakan plat baja setebal 43 milimeter dengan total panjang pengelasan mencapai 20 kilometer per unitnya. Pembangunan fasilitas ini dimulai sejak Oktober 2019.

Fungsi Strategis Terminal Lawe-Lawe

Terminal Lawe-Lawe berperan penting sebagai pusat penyimpanan minyak mentah sebelum dikirim ke Kilang Balikpapan untuk diolah.

“Di terminal ini terdapat tangki-tangki penyimpanan bahan baku minyak mentah sebelum dialirkan ke kilang,” jelas Milla.

Selain itu, pengoperasian terminal ini juga didukung oleh sistem Single Point Mooring (SPM) dermaga terapung yang menjadi gerbang masuk aliran minyak mentah dari kapal tanker. Melalui proyek RDMP Balikpapan, Lawe-Lawe, KPI telah menuntaskan pemasangan satu unit SPM baru yang mampu menampung kapal berbobot hingga 320.000 DWT, meningkat dari kapasitas sebelumnya 150.000 DWT.

SPM baru tersebut dihubungkan ke Terminal Lawe-Lawe melalui pipa berdiameter 52 inci sepanjang 20,2 kilometer, terdiri atas 13,9 kilometer di laut dan sisanya di darat.

Sementara itu, penyaluran minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe menuju Kilang Balikpapan dilakukan melalui pipa berdiameter 20 inci sepanjang 18,9 kilometer, dengan sekitar 14,4 kilometer berada di daratan dan sisanya melintasi Teluk Balikpapan.

Target Operasional dan Kontribusi Nasional

Dengan perkembangan proyek yang pesat, KPI menargetkan pengisian perdana minyak mentah di tangki baru pada awal November 2025.

“Seluruh proyek di Lawe-Lawe turut mendorong penggunaan produk dalam negeri. Hingga Desember 2024, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) proyek ini mencapai 40,49 persen,” ungkap Milla.

Tangki raksasa Lawe-Lawe menjadi elemen vital dalam proyek RDMP Balikpapan yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Keberadaannya juga memperkuat efisiensi manajemen bahan baku, sekaligus mendukung produksi bahan bakar berkualitas tinggi.

“Ini langkah nyata KPI dalam mengembangkan industri migas nasional yang modern, berkelanjutan, dan mendukung ketahanan energi nasional,” tegas Milla.

Komitmen Pertamina untuk Swasembada Energi

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan komitmen Pertamina untuk terus meningkatkan kapasitas kilang guna memenuhi kebutuhan BBM domestik dan mewujudkan swasembada energi nasional.

“Tangki di Terminal Lawe-Lawe menjadi kekuatan baru bagi Kilang Balikpapan, terutama jelang rampungnya proyek RDMP pada akhir 2025,” kata Fadjar.

Ia menambahkan, saat ini kilang-kilang Pertamina telah memenuhi sekitar 70 persen kebutuhan BBM dalam negeri. Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan dan dukungan tangki raksasa Lawe-Lawe, kemampuan Pertamina dalam menjaga pasokan BBM nasional akan semakin kuat. (**)

Pos terkait