Kumbanews.com – PT Pertamina segera menindaki SPBU yang berada di Desa Saruran Balla, Kecamatan Anngeraja, yang diduga menjual BBM jenis solar dan premium ke pengecer. Hal itu membuat resah masyarakat lantaran stok BBM di SPBU itu cepat habis.
“Keluhan resmi dari masyarakat resmi belum kami terima. Tapi dengan adanya laporan seperti ini apalagi sudah naik di media akan segera kami tindaki,” kata ManagerComm, Rel & CSR MOR VII Pertamina, Laode Syarifuddin Mursali, Selasa (30/03).
Dia menjelaskan SPBU dilarang melayani konsumen yang membeli BBM menggunakan jeriken. Hal itu telah diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Aturannya itu tidak boleh menggunakan jeriken. Kita akan selidiki dan memanggil pihak SPBU untuk mengklarifikasi masalah ini,” ujar Laode.
Adapun sanksi yang diberikan jika terbukti antara lain penyetopan distribusi BBM hingga penutupan SPBU. Hanya saja, kata Laode, jika itu dilakukan nanti justru membuat masyarakat kesulitan mendapati BBM.
“Kalau sanksi macam-macam seperti BBM di SPBU itu dialokasikan ke SPBU lain. Ada juga penutupan SPBU. Hanya saja, kasihan masyarakat jika itu dilakukan,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat kesulitan memperoleh BBM di SPBU Saruran Balla lantaran stok cepat habis. Diduga kuat BBM dijual ke pihak pengecer.
Muh.Yusuf Hafid
