Ilustrasi/Net
Kumbanews.com – Platform belanja online atau e-commerce masih memimpin pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dengan kenaikan pesat mencapai 65 miliar Dolar AS (Rp1.025 triliun) pada tahun 2024.
Dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis Google, Temasek dan Bain & Company kenaikan e-commerce tercatat 11 persen dibandingkan pertumbuhan tahun lalu.
“Sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital, tumbuh 11 persen menjadi GMV 65 miliar Dolar AS pada tahun 2024, seiring dengan terus berinovasinya platform e-commerce besar yang juga menawarkan fitur-fitur baru seperti video commerce,” kata Director Google Indonesia, Veronica Utami, dalam konferensi pers di Google Office, Jakarta pada Rabu 13 November 2024.
Melesatnya pertumbuhan e-commerce ini didorong oleh fitur baru seperti live shopping hingga video affiliate oleh content creator, sehingga membuat pertumbuhan platform belanja online bisa meningkat setelah pada 2023 sempat melambat dengan pertumbuhan di bawah 10 persen.
“Tahun lalu pertumbuhannya lambat pada 2023, namun kini pada 2324 kita lihat pertumbuhan sudah kembali ke lebih dari 10 persen dari keseluruhan GMV yang mencapai 65 miliar Dolar AS,” kata Partner di Bain & Company, Aadarsh Baijal.
Menurut Aadarsh Video Commerce seperti yang dilakukan Shopee Live dan TikTok Shop telah memberikan perubahan besar dalam pengalaman berbelanja online bagi para pengguna.
“Kita juga melihat para pemain benar-benar bergerak secara berkelanjutan menuju model yang menguntungkan, jadi kita berharap mereka akan terus mendorong pertumbuhan sambil meningkatkan ekonomi mereka,” pungkasnya.
Sumber: RMOL