Kumbanews.com – Sekretaris Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Muhammad Rusdi, menyambut positif keputusan pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah, tokoh perjuangan buruh yang gugur memperjuangkan hak-hak pekerja pada awal 1990-an.
“Gelar kepahlawanan bagi Marsinah adalah pengakuan dari negara kepada kaum buruh, bahwa buruh meski sering dianggap kelompok marginal juga telah berkontribusi besar bagi negara,” ujar Rusdi di sela kegiatan Rakernas PKS 2025, Selasa (11/11/2025).
Rusdi menegaskan, penghargaan tersebut tidak boleh berhenti pada simbol semata. Pemerintah, kata dia, perlu menindaklanjutinya dengan langkah konkret meningkatkan kesejahteraan buruh, terutama dari sisi perlindungan kerja dan perbaikan kualitas upah yang disebutnya menurun signifikan dalam sepuluh tahun terakhir.
“PKS berharap penghargaan ini diikuti dengan kebijakan nyata untuk memperbaiki kesejahteraan buruh yang selama 10 tahun era Jokowi mengalami penurunan signifikan,” tegasnya.
Ia juga mendorong pemerintah melakukan reformasi sistem jaminan sosial dengan memastikan layanan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat, serta mewajibkan program cadangan pesangon agar pekerja yang terkena PHK tidak terkatung-katung.
Marsinah lahir pada 10 April 1969 di Ngunjo, Nganjuk, Jawa Timur. Ia dikenal sebagai buruh pabrik sekaligus aktivis yang gigih memperjuangkan hak pekerja. Perjuangannya mengorganisir buruh dan menuntut upah layak menjadikannya ikon pergerakan buruh Indonesia.
Kasus penculikan dan pembunuhannya pada Mei 1993 mengguncang publik dan memicu kecaman luas dari kelompok prodemokrasi. Hingga kini, Marsinah dikenang sebagai simbol keberanian moral dalam menentang ketidakadilan, meski pelaku kematiannya tak pernah diadili secara tuntas. (***)
