Kumbanews.com – Gus Azmi adalah salah satu pemeran film THE SANTRI yang menuai kontroversi. Lawan mainnya dalam film tersebut diantaranya Veve Zulfikar dan Wirda Mansur yang merupakan putri dari ustadz Yusuf Mansur.
Jejak digital Gus Azmi yang pernah memplesetkan kalimat takbir kembali diungkit warganet setelah trailer film the Santri yang digarap Livi Zheng diprotes berbagai kalangan.
Kala itu adalah saat menjelang Pilpres 2019 di mana kondisi perpolitikan sedang panas-panasnya.
Gus Azmi mengunggah foto ulang tahun capres 01 Jokowi di akun instagramnya @official.azmi.askandar, kemudian ia menanggapi komentar salah seorang warganet.
Warganet dengan nama akun @ryhangreenforce menuliskan, “Prabowo Subiyanto Takbir”.
Gus Azmi membalasnya dengan komentar, “Take A Beer”.
Komentar Gus Azmipun akhirnya memicu polemik karena dianggap melecehkan kalimat takbir di ajaran Islam.
Tak lama kemudian Guz Asmi menulis klarifikasi serta meminta maaf dan mengaku khilaf.
“Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh. Saya Muhammad Ulul Azmi Askandar dengan setulus hati mohoh maaf atas kekhilafan saya telah menulis di komentar saya kalimat yang tidak pantas, Akan tetapi sungguh saya tidak ada niatan untuk memplesetkan kata Takbir apalagi niat menistakan Agama saya sendiri, Kalimat tersebut saya tulis terinspirasi dari tulisan yang ada di poster ketika saya mengucapkan selamat Ultah buat Bapak jokowi ada akun yang kontra dengan beliau komentar dengan menggunakan kata Takbir, Saya sebagai pemuda yang berlatar belakang NU Kultural merasa tidak begitu simpati dengan penggunaan simbol-simbol Agama dalam perpolitikan langsung teringat akan postingan di atas dan meng-covernya dalam membalas komentar yang kontra dengan Pak Jokowi, Tokoh yang menginspirasi dalam hal kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi para pembully beliau dengan cara kerja dan kerja, Jadi saya akui keblabasen dalam berkomentar tapi tidak ada niatan memplesetkan Takbir apalagi menistakan Agama saya sendiri… Sekali lagi saya mohon ma’af sebesar-besarnya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa Barokatuh.” (*)