Kumbanews.com – Sebuah poster promo untuk film Borat 2 terlihat di sejumlah bus di Paris, Prancis. Poster tersebut membuat umat Muslim marah karena dinilai tidak menghormati Islam.
Di poster terlihat aktor Inggris Sacha Baron Cohen hampir telanjang bulat sambil memakai cincin bertuliskan lafadz “Allah” dalam bahasa Arab. Cohen hanya mengenakan mankini seperti yang dikenakan karakternya di film Borat 1.
Menurut The Times, Muslim menunjukkan kemarahannya di media sosial dan menuduh pihak berwenang telah memprovokasi dan menghina Islam. Menurut Le Point, sopir bus di Paris yang mayoritas Muslim telah meminta otoritas transportasi kota menghapus poster film tersebut.
Menurut Le Parisien, Otoritas Sistem Transportasi Umum di Paris (RATP) mengatakan kukuh tidak akan mencabut poster itu dari jaringannya. Namun, menurut The Times, iklan tersebut telah dihapus dari jaringan bus TICE yang mencakup Evry, pinggiran selatan dengan populasi Muslim yang besar.
Kontroversi poster telah menuai reaksi beragam di media sosial, khususnya di Twitter. Seorang sopir bus Paris dengan akun @DjangoM5 mengadu ke Twitter tentang poster tersebut. Dia mengatakan ingin merusaknya. Dia juga mengunggah video yang memperlihatkan poster terlihat di bus.
Sedangkan yang lainnya menyambut baik keputusan TICE menghapus poster tersebut. Sisanya, menyetujui penolakan RATP menurunkan poster tersebut.
Kemarahan umat Islam pada poster tersebut muncul di saat ketegangan Muslim di Prancis. Hal itu menyusul pembunuhan mengerikan terhadap guru sekolah Samuel Paty bulan lalu dan serangan teror 29 Oktober di Nice yang menewaskan tiga orang.
Protes juga terjadi di negara-negara mayoritas Muslim di seluruh dunia dalam beberapa pekan terakhir akibat komentar yang dibuat Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam membela penggambaran kontroversial Nabi Muhammad yang diterbitkan di majalah satir Charlie Hebdo.
Beberapa pemimpin Muslim, termasuk Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengambil pengecualian atas komentar Macron. Erdogan menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis.
Dilansir Sputnik News, Kamis (5/11), Prancis dan sejumlah negara Eropa lainnya, termasuk Inggris telah meningkatkan peringatan tingkat teror mereka sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini. (*)