Kumbanews.com – Proyek Tambat Labuh, yang dibangun menelan anggaran miliaran kini ambruk dan tak bisa lagi di gunakan oleh masyarakat. Bukan hanya itu proyek yang merugikan negara ini diduga terindikasi ada korupsi berjamaah yang dilakukan rekanan dan pihak penyedia yaitu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kendari, Jumat (24/1/2025).
Hal tersebut diungkapkan Burhan Salewangan, SH selaku Koordinator Divisi Hukum dan Pelaporan LSM PERAK Indonesia.
Burhan menyebut, bahwa proyek tersebut diduga dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi kualitas beton yang dipersyaratkan. Jadi wajar saja kata dia, jika proyek Tambat Labuh yang menelan anggaran miliaran rupiah itu ambruk.
“Apalagi pekerjaan tersebut usai ambruk justru dibiarkan begitu saja tanpa tindakan, sebab besi yang digunakan telah bermunculan dan akan mengalami korosi atau karatan, sehingga akan berdampak pada yang lainnya dan bisa kami duga proyek ini adalah proyek gagal kontruksi dan diduga korupsi, bahkan total los,” terangnya.
Proyek pembangunan dan penataan kawasan tambat labuh bersumber dari APBD Kota Kendari melalui Dinas Perhubungan Kota Kendari dengan anggaran kurang lebih Rp 2 Miliar yang dikerjakan oleh CV. Galaksi Nusantara.
Untuk itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kendari didesak untuk segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas Perhubungan bersama PPK dan CV. Galaksi Nusantara.
Burhan juga meminta kawan-kawan LSM dan media di Kendari terus bersuara menyorot pembangunan dan penataan kawasan tambat labuh yang jelas jelas memakai uang negara dan kami akan tetap melakukan pengawalan pada proyek tersebut.
“Kawan-kawan LSM dan media Kendari harus mengawal proyek ini, karena sangat besar kemungkinan ada dugaan korupsi berjamaah di dalamnya.
Apalagi pekerjaan tersebut usai ambruk justru dibiarkan begitu saja tanpa tindakan, sebab besi yang digunakan telah bermunculan dan akan mengalami korosi atau karatan, sehingga akan berdampak pada yang lainnya dan bisa kami duga proyek ini adalah proyek gagal kontruksi dan diduga korupsi, bahkan total los,” terangnya.
Burhan juga menambahkan, pihaknya sementara melakukan puldata dan pulbaket sebagai tindak lanjut dari pelaporan resmi kedepannya.
“Jika ada potensi korupsi di dalamnya, apalagi kejadiannya di depan mata maka wajib kita laporkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Abdul Manas Kadishub Kota Kendari, mengatakan hal ini sudah masuk ranah Aparat penegak hukum ( APH ) sekarang dalam penanganan kepolisian Polresta Kendari.
” Sudah di tangani Unit Tipikor Satreskrin Polresta Kendari, dan sementara tahap pemeriksaan.
Ada beberapa pihak yang telah dilakukan pemeriksaan dan di panggil untuk di periksa di Polresta Kendari,”ucap Abdul Manas kepada kumbanews melalui panggilan WhatsApp, Jumat (24/1).
Sementara siapa saja yang telah terperiksa, Abdul Manas enggan unruk berkomentar dan memberikan nomor kontak yang di duga pemilik CV Galaksi Nusantara yang mengerjakan proyek ambruk dari anggaran APBD Kota Kendari.
“Silahkan hubungi nomor yang saya kirim,” kata Abdul Manas ke media.
Terpisah, penanggung jawab proyek Tambat Labuh, CV Galaksi Nusantara menolak memberikan komentar saat media menkonfirmasi terkait proyek yang dikerjakan asal-asalan dan telah ambruk hingga berita ini tayang.
Editor: Muhammad Yusuf Hafid