“Puisi sebagai Renjana dan Sikap Budaya”
Kumbanews.com – Yayasan Hari Puisi (YHP) setiap tahun menggelar puncak perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Pada tahun 2018 ini, puncak perayaan HPI sudah memasuki tahun keenam dengan tema “Puisi sebagai Renjana dan Sikap Budaya”.
Melalui puisi, kita dapat mengobarkan gairah kebangsaan dan merayakan kebinekaan Indonesia. Dengan demikian, puisi akan menjadi sikap budaya dalam segala hal sebagai pilar dan dasar kebudayaan bangsa Indonesia. Selama ini kebudayaan diartikan secara artifisial, padahal lebih dari itu, kebudayaan sesungguhnya memiliki sesuatu yang lebih subtansial, yakni tentang sikap hidup dan norma sosial.
Maman S Mahayana selaku ketua Yayasan Hari Puisi, mengatakan tema ini dipilih untuk menegaskan bahwa sesungguhnya puisi telah memberikan spirit dan renjana bagi bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam puisi besar bernama Soempah Pemuda. Tema ini bertujuan supaya bangsa Indonesia punya kesadaraan betapa pentingnya membangun bangsa dan negara ini dengan dasar kebudayaan, dan puisi sebagai pintu masuk sekaligus pintu keluar untuk memberikan penyadaran tersebut. Kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa, memperkuat makna toleransi, serta menutup tersebarnya ujaran kebencian. Nah, puisi merangkum itu semua, sehingga dapat dikatakan bahwa puisi adalah renjana sekaligus ruh kebudayaan itu sendiri.
Dua Acara Puncak Perayaan HPI 2018
Bila tahun-tahun sebelumnya rangkaian acara puncak perayaan HPI dilaksanakan pada bulan Oktober, tahun ini ada perubahan. Puncak perayaan HPI dikemas dalam dua acara, yakni Pesta Puisi Rakyat 2018 (17-18 November 2018) di Lapangan Parkir Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, dan Malam Anugerah HPI 2018 (29 Desember 2018) di Teater Jakarta, TIM, Jakarta. Menurut Asrizal Nur selaku Ketua Panitia Hari Puisi Indonesia 2018, hal tersebut terjadi karena terkait dana dan masalah tempat acara yang penuh di TIM.
Pesta Puisi Rakyat 2018
Pesta Puisi Rakyat 2018 berlangsung selama dua hari, 17-18 November 2018 mulai pukul 09.00 – 23.00 WIB. Acara ini direncanakan akan dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Apa saja acara Pesta Puisi Rakyat 2018? Acara akan diisi antara lain dengan pembacaan puisi oleh guru, artis, pejabat, tokoh masyarakat, dan penyair baik dari Indonesia maupun dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan negara tetangga lainnya.
Selain itu, akan ada juga dua acara bincang-bincang, yakni (1) Bincang-Bincang tentang Hari Puisi Indonesia bersama Rida K Liamsi, Maman S Mahayana, Ahmadun Y Herfanda, dan Asrizal Nur. Acara ini akan dipandu oleh Ewith Bahar; (2) Bincang-Bincang tentang Puisi Dunia bersama Danny Susanto dan Bastian Zulyeno yang akan dipandu oleh Maman S Mahayana. Selanjutnya, dramatisiasi puisi oleh Teater Tanah Air pimpinan Jose Rizal Manusia dan musikalisasi puisi oleh Deavies Sanggar Matahari, Vanderwijck, Rinidiyanti Ayahbi, dan lainnya.
Selain itu, juga akan ada peluncuran buku Hari Raya Puisi, antologi puisi pemenang anugerah HPI (2013-2017) bersama dewan juri: Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi WM dan Maman S Mahayana. Acara ini akan dipandu oleh Sofyan RH. Zaid. Sepanjang acara berlangsung akan digelar pula Bazar Buku Sastra Indonesia 2018. Panitia menyediakan stand bazar di lokasi acara. Bagi penerbit, toko buku, dan siapa saja yang berminat untuk ambil bagian, silakan menghubungi +6281807347418 (Indra Kusuma).
Acara ini terbuka untuk umum dan gratis, Bagi yang berniat untuk hadir dan berminat turut mengisi acara, ada dua hal yang wajib diperhatikan, pertama (a) Konfirmasi Kehadiran, silakan konfirmasi kehadiran lebih dulu (khusus dari luar Jabodetabek) paling lambat 15 November 2018. Panitia hanya menyediakan penginapan sesuai kempauan serta sarapan pagi; (b) Pendaftaran Mengisi Acara, silakan konfirmasi lebih dulu paling lambat 10 November 2018 dengan cara mengirimkan profil singkat kepada panitia dimasukkan ke dalam buku acara. Pengisi acara terbatas hanya 200 orang atau komunitas dengan ketentuan baca puisi (maksimal 5 menit), dan musikalisasi puisi (maksimal 10 menit).
Informasi lebih lanjut tentang konfirmasi kehadiran, pendaftaran mengisi acara, pegiriman undangan, dan lainya, silakan menghubungi: Ade Novi 081381343937, Jimmy S Johansya 0812-9024-9896, atau Dyah Kencono Puspito Dewi 085780408379.
Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2018
Bentuk acara yang kedua adalah Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2018 yang akan dilaksanakan pada 29 Desember 2018 di Teater Jakarta, TIM, Jakarta. Acara ini diisi dengan pidato kebudayaan oleh Irawan Sandhya Wiraatmaja (Ketua Arsip Nasional Republik Indonesia), Pengumuman pemenang Sayembara Buku Puisi Anugerah HPI 2018 sekaligus penyerahan hadiahnya, Pengumuman Pemenang Poster Perayaan HPI 2018 sekaligus penyerahan hadiahnya, Peluncuran Apa dan Siapa Penyair Indonesia (Edisi Revisi), Penayangan video perjalanan perjalanan HPI selama enam tahun, dan video ucapan selamat Hari Puisi Indonesia 2018 dari sejumlah perayaan HPI 2018 di berbagai daerah Indonesia.
Seminar Sastra Internasional 2018
Selain dua acara tersebut, Yayasan Hari Puisi bekerja sama dengan Universitas Pakuan dan SISI, akan menggelar Seminar Sastra Internasional di Universitas Pakuan Bogor pada tanggal 14-15 November 2018. dengan tema “The Synergy between Literature and Communication Science as a Means of Cultural Diplomacy in Building a New Civilization in the Millennial Era”. Seminar tersebut akan menghadirkan pembicara dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Iran, Itali, Veitnam, Portugal, dan negara lainnya. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi: +62812 1488 1414, Rini Handayani +628114674907, Iis Malya +628567286750.
Perjalanan Hari Puisi Indonesia
Dimulai dengan deklarasi HPI yang diprakarsai oleh penyair Rida K. Liamsi dan para inisiator lainnya pada 22 November 2012. Kemudian menghimpun para penyair Indonesia dari Aceh hingga Pahingga Papua sebagai deklarator yang bersepakat mendeklarasikan HPI di Pekanbaru. Deklarasi dibacakan oleh Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri yang didampingi 40 penyair se-Indonesia. Deklarasi tersebut, menetapkan bahwa Hari Puisi Indonesia jatuh pada hari lahirnya penyair Chairil Anwar, yaitu 26 Juli.
Setelah deklarasi, Perayaan HPI digelar untuk pertama kalinya tahun 2013, bertajuk Pekan Hari Puisi Indonesia, pada tanggal 25-29 Juli 2013 di Taman Ismail Marzuki. Hari Puisi Indonesia pertama ini diselenggarakan oleh Yayasan Panggung Melayu pimpinan Asrizal Nur dengan acara antara lain: Sayembara Buku Piala Indopos, Lomba Baca Puisi Piala Yayasan Sagang, Sayembara Kritis Sastra kerjasama dengan Komunitas Sastra Indonesia, Hibah 1000 Buku Sastra untuk 10 taman baca masyarakat se-Indonesia, Pidato Kebudayaan oleh Sutardji Calzoum Bachri, Pembacaan Puisi oleh 10 penyair terkemuka dan Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2013.
Pada tahun 2014, perayaan HPI dilaksanakan kembali oleh Yayasan Panggung Melayu dengan nama Festival Hari Puisi Indonesia 2014 dengan beberapa kegiatan antara lain: Sayembara Buku Puisi, Lomba Baca Puisi, Lomba Musikalisasi Puisi kerjasama dengan Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (KOMPI), Tadarus Puisi, Parade Baca Puisi, Pidato Kebudayaan oleh Abdul Hadi W.M. dan Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2014.
Pada tahun 2015 Hari Puisi kemudian dilembagakan dengan nama Yayasan Hari Puisi dengan Dewan Pembina: Rida K Liamsi, Sutardji Calzoum Bachri dan Abdul Hadi WM dengan Ketua Umum, Maman S. Mahayana dan Sekretaris Umum, Asrizal Nur serta beberapa nama lain. Untuk pertama kalinya Yayasan Hari Puisi menyelenggarakan acara Hari Puisi dengan nama Hari Puisi Indonesia (HPI). Acara berlangsung pada 5-8 September 2015. Berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, Perayaan Hari Puisi Indonesia 2015 mengundang peserta asing dari Iran, Italia, Prancis, Meksiko, dan Turki sebagai tamu kehormatan untuk baca puisi dan mengapresiasi Hari Puisi Indonesia.
Tahun 2016 memasuki Perayaan HPI yang ke-4 pelaksanaannya ditetapkan pada 12 Oktober 2016 di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki. Acara diperkuat dengan dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kala membuka acara Malam Anugerah Hari Puisi sekaligus membacakan puisinya. Hadir pula Menteri Agama RI yang juga turut membacakan puisinya dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Keberadaan HPI sudah mulai diperhatikan negara. Selain acara pokok Sayembara Buku Puisi yang fenomenal itu, pada perayaan hari puisi ke-4 tersebut menerbitkan kumpulan puisi monumental tertebal di Indonesia diberi nama: Matahari Cinta, Lautan Kata, atas inisiator Rida K Liamsi.
Pelaksanaan Hari Puisi Indonesia ke-5 semakin mengakar di Indonesia. Hal ini terbukti dengan maraknya pelaksanaan perayaan HPI dari Aceh hingga Papua. Sebanyak 75 daerah di seluruh Indonesia yang melaksanakan perayaan HPI 2017. Pelaksanaan Hari Puisi Indonesia yang puncaknya digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 1-4 Oktober 2017 itu telah menyelenggarakan berbagai agenda kegiatan, di antaranya: Sayembara Buku Puisi, Parade Puisi, Malam Anugerah, Panggung Apresiasi, dan meluncurkan Buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia .
Penulis/Editor: Arief D. Hasibuan
Jakarta, 28 Oktober 2018
Panitia Pelaksana HPI 2018
Asrizal Nur (Ketua) Sofyan RH. Zaid (Sekretaris)
Mengetahui,
Ketua Yayasan Hari Puisi
Maman S Mahayana