Kumbanews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menggelar rapat evaluasi pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk triwulan kedua atau semester I tahun 2022. Rapat tersebut digelar di Ruang Rapat Bupati Maros, Kamis (14/7/2022).
Hingga Juni 2022, target yang terealisasi telah mencapai angka 40,80 persen atau sekitar Rp107,8 miliar. Jumlah itu hampir separuh dari total target tahunan Pemkab Maros sebesar Rp264 miliar.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengapresiasi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah mencapai target. Salah satunya Badan Pendapatan Daerah, dimana target untuk semester I sebesar Rp14 miliar dan realisasinya sudah Rp14,6 miliar.
“Realisasi Badan Pendapatan Daerah melampaui dari target bulan juni. Selisih Rp600 juta, angka ini bergerak sejalan dengan PBB yang mulai signifikan,” ungkap dia.
Tidak tanggung-tanggung, pihaknya memberikan apresiasi kepada camat dengan capaian PBB tertinggi. “Kita memberikan penghargaan kepada Kecamatan Turikale dengan capaian PBB tertinggi. Dan untuk Kecamatan Bantimurung dengan capaian terendah, ini sebagai warning untuk lebih mengingatkan lagi Lurah atau Kepala Desanya untuk gencar dalam bergerak,” sebut dia.
Bupati Chaidir juga sangat mendukung pelaksanaan uji petik. Menurutnya, pelaksanaan uji petik dapat meningkatkan ketertiban bagi para pelaku usaha.
“Semoga bisa dilakukan setiap saat. Seperti uji petik yang dilakukan beberapa hari lalu di beberapa rumah makan yang tidak membayar pajak. Harus ada sanksi. Bagi rumah makan yang memiliki kerjasama dengan Pemkab dan tidak membayar pajak, hentikan saja kerja samanya,” tegasnya.
Bupati Chaidir juga menyebutkan untuk Dinas Pertanian, capaiannya kurang Rp1 juta dari yang ditargetkan. “Ini karena masih ada retribusi yang belum masuk, seperti retribusi rumah potong hewan,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin, mengungkapkan capaian Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSPTK) sejauh ini baru berkisar 7,9 persen atau sebesar Rp610 juta.
“Sebab baru berjalan kembali, retribusi pemberian IMB saja baru 5,2%. Bulan selanjutnya akan berjalan normal kembali,” tuturnya.
Davied menjelaskan, jumlah realisasi PAD untuk capaian per Juni 2022 sebesar Rp107,8 miliar atau sekitar 40,80 persen. Sedangkan target berdasarkan perencanaan arus kas penerimaan pada Juni sebesar Rp120,9 miliar atau capaian sebesar 80 persen.
“Semoga pendapatan-pendapatan yang sudah di atas 30% bisa kita pertahankan. Secara kumulatif kita sudah memcapai 80% target bulan juni. Namun secara tahunan kita baru mencapai 40,80%. Kita masih punya waktu efektif 5 bulan,” pungkasnya. (*)