Redam Aksi Massa, JK Kumpulkan Tokoh Agama dan Pimpinan Ormas Islam

Kumbanews.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengumpulkan para tokoh dan pimpinan ormas islam untuk meredam aksi massa yang hari ini melayangkan protes di sejumlah daerah di tanah air terkait pembakaran bendera tauhid yang terjadi di Garut pada saat Hari Santri Nasional (HSN).

JK memimpin langsung pertemuan tersebut dengan didampingi oleh sejumlah pejabat negara lainnya. Dalam pertemuan tersebut diputuskan beberapa poin yang diyakini dapat membuat persatuan dan kesatuan umat akan kembali bersatu kembali.

Bacaan Lainnya

Apa saja isi kesepakatan antara pemerintah dengan para tokoh dan pimpinan ormas islam tersebut?

1. Mengedepankan musyawarah

Ketua Dewan Masjid Indonesia ini mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menyikapi setiap masalah yang ada dengan kepala dingin dan dapat diselesaikan secara bersama-sama.

“Pertama para pimpinan Ormas Islam mengingatkan bahwa bangsa Indonesia dalam mengatasi berbagai masalah bangsa selalu diselesaikan dengan musyawarah dan saling pengertian serta tetap menjaga persatan dan kesatuan dengan kearifan dan nilai luhur bangsa,” kata JK di kediamannya jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/10).

2. Meminta kepada pimpinan ormas agar ikut serta menjaga perdamaian umat

Poin kedua dalam menyikapi masalah ini, JK meminta kepada para pimpinan ormas Islam yang hadir untuk menyelesaikan terjadinya pembakaran bendera di Garut dan sepakat untuk menjaga suasana kedamaian serta berupaya meredam situasi agar tidak terus berkembang ke arah yang tidak diinginkan.

“Ketiga dalam upaya menyelesaikan dan mengakhiri masalah ini, oknum yang membakar dan membawa bendera telah menyampaikan permohonan maaf. Pimpinan GP Anshor serta Nahdlatul Ulama menyesalkan peristiwa tersebut dan telah menberikan sanksi atas perbuatan yang telah melampaui prosedur yang telah ditetapkan dan berharap tidak terulang kembali,” terangnya.

3. Masyarakat agar tidak mudah diadu domba

Selanjutnya ia juga meminta agar umat islam dalam hal ini menyikapi berbagai masalah agar dapat diselesaikan sesuai dengan ajaran islam yang tidak mengedepankan kekerasan sebagai jalan keluarnya.

“Keempat menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bergandengan tangan untuk menolak segala bentuk upaya adu domba dan pecah belah. Mengajak seluruh masyarakat untuk menahan diri agar tidak lagi memperbesar masalah. Khususnya kepada segenap Umat Islam marilah kita bersama-sama mengedepankan dakwah Islam yang bil hikmah wal mauidzatil hasanah,” sambungnya.

4. Aparat penegak hukum harus berperan aktif menanggapi setiap kejadian yang terjadi

Terakhir mantan Ketum Golkar ini meminta kepada para penegak hukum agar mengadili dengan seadil-adilnya terhadap pelaku pelecehan agama agar kejadian tersebut tidak terus berulang kembali di masa depan.

“Kelima apabila terdapat pelanggaran hukum di dalam peristiwa ini diserahkan kepada Polri untuk menyelesaikan berdasarkan hukum yang berlaku,” tuturnya.

Pos terkait