Penyerahan Peta One Map Mangrove dari Ditjen PDASRH kepada Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel
Kumbanews.com – Dalam rangka penguatan upaya rehabilitasi mangrove atau perbaikan ekosistem mangrove, Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Jeneberang Saddang, menggelar rapat pembentukan kelembagaan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 , di Teras Hotel Makassar, Jalan Andi Pettarani, Kamis (22/09/2022).
Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Jeneberang Saddang Muh.Tahir ,T.sp.,M.si., mengatakan bahwa KKMD ini sudah pernah terbentuk pada zaman kepimpinan gubernur Amin Syam tahun 2007, namun setelah di telusuri anggota KKMD tidak aktif lagi.
“Makanya hari ini kita mengambil inisiasi untuk mengaktifkan kembali dengan forum KKMD mangrove tersebut.” Ucap Muh.Tahir.
Muh. Tahir juga berharap dengan terbentuknya KKMD ini bisa membantu mempercepat rehabilitasi mangrove yang ada di Provinsi Sulsel ini, berdasarkan data bahwa ada 12 ribu hektar potensi mangrove.
“Harapan kami ini selanjutnya dengan terbentuknya KKMD ini supaya bisa teroganisir, kami sudah melaksanakan kegiatan mangrove di beberapa tempat, ternyata setelah kami amati bahwa keterlibatan masyarakat ini sangat penting dalam hal penanaman mangrove, termasuk masyarakat yang kita dekati itu masyarakat kelompok tambang dan termasuk yang pernah kita laksanakan di Pinrang itu berhasil 100 persen kurang lebih 35 hektar, ” terangnya.
Sementara itu Tahir menjelaskan bahwa target gubernur sampai tahun 2024 akan ada penanaman mangrove kurang lebih 2 juta pohon.
” Kami dari BPDASHL, tadi kita sudah sampaikan bahwa kami akan menyiapkan mangrove di tahun ini kurang lebih 683.000 batang nanti akan di tanam serentak pada HUT Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Takalar, Jeneponto, Pangkep, Maros,” ucap Muh. Tahir.
Manfaat mangrove sendiri menurut Muh Tahir yaitu mengantisipasi abrasi pantai. Menurutnya kalau mangrove ini habis di provinsi Sulawesi Selatan jangan salahkan kalau tambak para petani itu rusak, karena mangrove itu salah satu penahan agar tidak terjadi abrasi pantai, apalagi kalau sunami tentunya tanaman mangrove berfungsi untuk menahan luapan air.
“Masyarakat sangat membutuhkan karena tambaknya itu sudah kena abrasi pantai dan setelah kami fasilitasi akhirnya berhasil. Maka dari itu Kita sudah mempunyai peta mangrove nasional sempat di serahkan ke pak Kadis sebagai acuan dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove di seluruh Indonesia, khususnya di provinsi Sulawesi Selatan.” Ucapnya.
Selain itu dirinya juga meminta kepada para wartawan untuk mencarikan lahan dan pihak Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Jeneberang Saddang akan memberikan bantuan dengan menyediakan bibit untuk penanaman mangrove yang berpotensi baik.
“Kami juga sudah sering memberikan bantuan mangroven, kemarin itu teman-teman yang di Bulukumba melaksanakan penanaman mangrove dengan masyarakat setempat tapi bibitnya dari kami, kemarin kami juga menanam di lantebung dan bibitnya juga dari kita. Selain itu mangrove juga mempunyai manfaat bisa dijadikan objek wisata mangrove seperti di Lantebung. Pungkasnya.
Hadir dalam rapat, Pemprov Sulsel, pemerintah daerah, para pakar dari beberapa universitas yang ada di provinsi Sulawesi Selatan seperti dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah (Unismu) dan juga dari LSM penggiat mangrove.