Kumbanews.com – Ribuan masyarakat Kabupaten Gowa berkumpul di Masjid Agung Syekh Yusuf untuk ikut langsung mensholatkan jenasah Bupati Gowa dua periode Ichsan Yasin Limpo. Hal ini terlihat saat dibagian halaman masjid hingga ke dalam bahkan sampai di lantai dua dipenuhi jamaah yang ingin langsung melepas jenazah IYL sebelum ke peristirahatan terakhirnya.
Saat memasuki masjid nampak 9 camat se-Kabupaten Gowa mengangkat peti jenazah almarhum IYL. Ribuan warga yang telah menunggu pun menyambut dengan penuh isak tangis dan lantunan lafadz La Ilaha Illallah.
Dalam sholat jenazah tersebut bertindak sebagai imam yakni Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gowa Almukarramah Abu Bakar Paka.
Selain elemen masyarakat juga hadir berbagai organisasi pemerintah daerah (OPD), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan seluruh simpatisan almarhum IYL. Bahkan di pintu utama telah siap para lurah se-Kabupaten Gowa dan Ikatan Da’iah Indonesia cabang Gowa untuk menyambut langsung kedatangan jenazah.
Kehadiran seluruh masyarakat ini, tidak lain untuk memberikan penghormatan terakhir kepada orangtua dan tokoh yang telah berjasa membangun daerah berjuluk Butta Bersejarah hingga seperti sekarang ini.
Salah satunya Hariani warga Kelurahan Pandang-Pandang, Kecamatan Somba Opu. Dirinya mengaku, sangat merasakan kebijakan yang diberlakukan IYL selama masa menjabatnya sebagai Bupati Gowa. Apalagi dalam sektor pendidikan.
“Saya mi ini paling rasa pendidikan gratisnya Bapak Punggawa. Almarhum ini orang yang sangat baik dan murah senyum, dulu waktu jadi bupati setiap hari jumat dia mengunjungi daerah kami untuk menanyakan langsung apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kenangnya ditemui di Masjid Agung Syekh Yusuf, Kamis (1/8).
Dengan kebijakan itu ia mengatakan telah berhasil menyekolahkan dua anaknya dan empat ponakannya dari TK hingga SMP dengan gratis.
“Tidak ada biaya saya keluarkan anak ku sekolah. Sifat almarhum ini juga sama sekali dengan anaknya Bapak Bupati Gowa sekarang, sama-sama perhatian dengan masyarakat kecil,” ujarnya.
Atas dedikasi yang dilakukan IYL semasa hidupnya sudah sepantasnyalah memberikan penghormatan terakhir untuk tokoh perubahan di Kabupaten Gowa ini.
“Kami do’akan bapak IYL khusnul khotimah,” ujarnya.
Sementara, Nurlia mengatakan, dirinya telah mengenal sosok IYL sudah sejak lama baik dikalangan LSM maupun pengiat kegiatan sosial kemasyarakatan. Sosok IYL ini menjadi panutan baginya karena almarhum dikenal sebagai sosok bertanggungjawab dan memiliki komitmen tinggi dalam setiap amanah.
“Saya sangat kehilangan Bapak IYL yang selalu akrab saya panggil Punggawa. Kepergiannya seperti membawa luka yang sangat dalam,” ucapnya terisak.
Ia mengungkapkan, satu pesan almarhum IYL yang selalu dikenang hingga saat ini yaitu dirinya selalu mengajarkan agar dalam hidup jangan pernah berhenti berjuang dan jangan pernah makan makanan yang tidak halal.
“Ini petuah yang selalu saya ingat dan implementasikan dalam bekerja. Almarhum selalu ajar saya untuk hidup dengan jujur,” katanya.
Selain mensholatkan langsung, dirinya bersama rombongan pengurus KotaKu dan Sanggar Pendidikan Anak Saleh (SPAS) Gowa akan mengantarkan jenazahnya hingga ke pemakaman dan memberikan penghormatan terakhirnya.
“Sungguh saya tidak bisa membalas dan berterima kasih dalam bentuk apapun. Makanya hari ini saya ingin memberikan penghormatan sesempurna mungkin,” kenang Nurlia yang juga Koordinator KotaKu Gowa. (CH)